Kampus ITS, ITS News — Mengatasi masalah sampah yang terus meningkat, Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan mesin pencacah sampah berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Mesin yang terintegrasi langsung dengan sistem on-grid fotovoltaik ini dapat mencacah lebih cepat dengan biaya yang hemat.
Ketua tim KKN Abmas ITS Wildan Muhammad Esfahan memaparkan, fasilitas penanganan limpahan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R Desa Madiredo, Malang, Jawa Timur masih sangat terbatas. Selain itu, kurangnya sumber daya manusia dan peralatan memadai juga menghambat proses pengolahan sampah. “Banyak pekerja mengeluhkan waktu dan tenaga ekstra yang diperlukan untuk mengolah sampah organik,” jelasnya.
Menjawab problematika tersebut, Wildan bersama 12 anggota tim dari Departemen Teknik Elektro ini mengembangkan mesin pencacah sampah bertenaga surya yang dapat terhubung langsung dengan jaringan listrik utama atau grid. “Dengan memanfaatkan teknologi ini, proses pencacahan sampah menjadi lebih cepat dan hemat biaya,” ungkap mahasiswa angkatan 2021 tersebut.
Wildan menambahkan, panel surya bertipe on-grid dipilih karena dapat mengurangi ketergantungan pada listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Terlebih lagi, kapasitas listrik yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat mencapai 1,5 kilowatt dalam kondisi maksimum. “Inovasi ini dapat meringankan pemakaian listrik mesin pencacah serta menunjang penggunaan energi baru terbarukan,” ujar Wildan.
Penerapan teknologi photovoltaic on-grid pada mesin pencacah sampah organik ini tak hanya berkontribusi terhadap efisiensi pengelolaan sampah, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat. Mereka menyambut positif dan merasa terbantu dengan pengembangan alat ini karena memberikan solusi atas permasalahan sampah yang ada.
Kegiatan KKN Abmas yang didampingi oleh Prof Heri Suryoatmojo ST MT PhD ini diharapkan dapat menjadi percontohan bagi masyarakat di daerah lainnya dalam memanfaatkan sumber daya energi yang ramah lingkungan. “Kami percaya inovasi ini dapat menjadi solusi bagi masalah sampah serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” tutup Wildan optimistis. (*)
Reporter: Khaila Bening Amanda Putri
Redaktur: Fathia Rahmanisa
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus membuka pintu kolaborasi guna meningkatkan kompetensi mahasiswanya dalam