Kampus ITS, ITS News — Kekeringan yang berkepanjangan berdampak pada kehidupan masyarakat. Menanggapi kondisi tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pemetaan potensi air tanah guna mendukung pembangunan sumur bor untuk mengatasi kekeringan.
Dosen pembimbing tim KKN Abmas Ir Eki Komara ST MT menyampaikan bahwa sumber mata air di Desa Sumberharjo, Kabupaten Bojonegoro hanya bergantung pada Sungai Bengawan Solo. Padahal, air tersebut kian menyusut di musim kemarau dan sedikitnya resapan air ke tanah akibat penebangan hutan. “Kondisi ini menyulitkan masyarakat yang bermata pencaharian di sektor pertanian,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia bersama tim melakukan pemetaan potensi air tanah di daerah tersebut untuk mengetahui titik lokasi keberadaan sumber air tanah. Nantinya lokasi tersebut dilakukan pengeboran untuk sumur wakaf yang airnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Peran sumur akan sangat membantu warga desa memenuhi kebutuhan air bersih agar tidak hanya bergantung pada aliran air sungai.
Eki mengungkapkan, pencarian titik air tanah tersebut dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik yang menganalisis kondisi geologi regional berdasarkan studi literatur. Adapun data yang akan digunakan antara lain potensi keberadaan, kedalaman, dan jenis material air tanah di titik lokasi. Data tersebut didapatkan dari nilai resistivitas tanah hasil akuisisi dan observasi di lapangan.
Dalam mengetahui nilai resitivitas tanahnya dilakukan dengan metode resistivitas Vertical Electrical Sounding (VES). Tahap ini melalui akuisisi di lapangan menggunakan peralatan khusus untuk menginjeksikan arus listrik ke bawah permukaan tanah. Peralatan tersebut berupa Resistivity Meter Ires T300 F beserta empat elektroda dan empat kabel. “Data hasil akuisisi diolah untuk diinterpretasi kedalaman muka air tanah pada titik tertentu,” ungkap Dosen Departemen Teknik Geofisika ini.
Tahap berikutnya yaitu dilakukan pengeboran sumur di titik yang sudah ditentukan bersama Yayasan Sosial Nurul Hayat Bojonegoro. Kolaborasi ini untuk menyosialisasikan pentingnya pembangunan sumur secara masif kepada masyarakat. “Tahap ini agar banyak sumur yang terealisasi pembangunannya di Bojonegoro,” ucap dosen bidang keahlian Seismik Eksplorasi itu.
Tim KKN Abmas ITS mengukur kedalaman air tanah pada lokasi sumur yang akan dilakukan pengeboranTim yang terdiri dari mahasiswa Teknik Geofisika, Teknik Geomatika, dan Teknik Kelautan ITS ini kompak dalam memecahkan persoalan tersebut. Meskipun terkendala dengan pencarian titik lokasi air tanah, tetapi mereka tetap melakukan pemeriksaan berulang dalam. Selama kurang dari dua bulan, fokus kegiatan berlangsung dengan mencari titik air bawah tanah dan menggali sumur di tempat umum.
Eki mengungkapkan, masyarakat Desa Sumberharjo menyambut antusias dan merasa sangat terbantu atas inisiasi program KKN. Ia berharap setelah pemetaan selesai dilakukan, pembangunan sumur akan segera terealisasi. “Semoga dapat memberikan manfaat bagi warga desa dan realisasi pembangunan sumur menjadi amal jariyah bagi kita semua,” ungkapnya berpesan. (*)
Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Rayinda Santriana U S
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh