Kampus ITS, ITS News — Pembelajaran interaktif menjadi salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa. Sejalan dengan hal tersebut, tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan aplikasi edukatif yang menggabungkan konsep edukasi dan pariwisata (eduwisata).
Kegiatan Abmas yang diimplementasikan di Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Sleman tersebut memiliki tujuan untuk mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui pembelajaran sains yang interaktif, kehadiran aplikasi ini menjadi wujud nyata aplikasi SDGs poin 4, yakni Pendidikan Berkualitas. Selain itu, pengabdian ini turut berkontribusi terhadap SDGs poin 9 terkait Industri, Inovasi, dan Infrastruktur lewat pengembangan aplikasi.
Ketua tim Abmas Lucky Putri Rahayu SSi MSi menuturkan bahwa kegiatan tersebut berupaya meningkatkan variasi metode pembelajaran bagi siswa. Menurutnya, pembelajaran yang menarik sekaligus interaktif melalui aplikasi dapat semakin menambah motivasi belajar siswa. “Pada abmas kali ini, kami memfokuskan pada pembelajaran fisika dan biologi,” imbuhnya.
Dalam pelaksanaannya, Lucky dan tim bekerja sama dengan Griya Kulon Yogya, salah satu penginapan di daerah Sumbersari, sebagai lokasi yang strategis untuk mengimplementasikan konsep eduwisata. Lucky pun mengungkapkan bahwa aplikasi bertajuk Eco Edupark ini telah diintegrasikan dengan fitur-fitur yang mendukung kegiatan pembelajaran di lingkungan Griya Kulon Yogya.
Mahasiswa ITS ketika menjelaskan mengenai cara kerja perangkat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dapat dilihat pada aplikasi Eco Edupark di Griya Kulon Yogya
Untuk pembelajaran biologi, imbuh Lucky, aplikasi Eco Edupark telah dilengkapi fitur scan barcode yang memungkinkan siswa dapat memindai berbagai jenis tanaman di Griya Kulon Yogya. Hingga saat ini, sekitar 20 jenis tanaman telah diberikan barcode berisi informasi lengkap terkait tumbuhan tersebut. “Dengan cara ini, siswa bisa melakukan tur sambil belajar tentang lingkungan hidup di area wisata yang mereka kunjungi,” ujarnya.
Sementara untuk pembelajaran fisika, aplikasi yang akan segera tersedia di Google Playstore tersebut pun menyediakan modul mengenai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Modul tersebut memungkinkan siswa dapat mengetahui komponen-komponen PLTS. Bukan hanya itu, Lucky beserta tim telah merakit perangkat PLTS secara fisik di Griya Kulon Yogya yang memungkinkan siswa dapat melakukan praktikum di lokasi.
Tim yang terdiri atas sepuluh dosen dan sebelas mahasiswa ITS tersebut juga mengembangkan mesin tiket yang telah terintegrasi dengan aplikasi Eco Edupark sebagai upaya meningkatkan efisiensi operasional tempat wisata. “Dengan begitu, pengunjung bisa memesan tiket tanpa berinteraksi langsung dengan petugas di Griya Kulon Yogya,” tambah dosen Departemen Teknik Elektro Otomasi tersebut.
Tim hasil kolaborasi tiga departemen di ITS, yakni Fisika, Biologi, dan Teknik Elektro Otomasi, tersebut mengadakan pelatihan dan uji coba di SMP Negeri 1 Moyudan sebagai upaya meningkatkan efisiensi penggunaan aplikasi. Sosialisasi penggunaan aplikasi Eco Edupark tersebut tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga menyasar guru. “Kami juga langsung menerapkannya di Griya Kulon Yogya,” jelasnya.
Melalui program Abmas ini, Lucky berharap agar inovasi eduwisata yang ia bawa dapat berlanjut dan diteruskan oleh masyarakat di Desa Sumbersari. Dirinya meyakini bahwa sektor pendidikan dan pariwisata di daerah tersebut dapat terus dikembangkan dengan usaha dan kolaborasi yang optimal. “Pada akhirnya kami harap pengabdian ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sumbersari,” tutupnya penuh harap. (*)
Reporter: Putu Calista Arthanti Dewi
Redaktur: Mohammad Febryan Khamim
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),