Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuktikan diri sebagai kampus inovasi teknologi melalui program Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas). Kali ini, inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) untuk mengatasi keresahan nelayan dalam hal tingginya biaya operasional saat berlayar.
Ketua tim KKN Abmas Prof Dr Wiwiek Hendrowati ST MT memaparkan bahwa nelayan di Probolinggo biasanya membutuhkan sekitar seratus liter solar untuk sekali kapal berlayar. Selain bahan bakar utama kapal, solar ini digunakan untuk lampu penerangan dalam menarik ikan selama berlayar. “Dibutuhkan solar yang banyak untuk menyalakan lampu yang berdaya besar dan banyak,” jelas Wiwiek.
Menindak lanjuti kondisi tersebut, ia bersama tim menciptakan PLTGL untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar solar. Mekanisme ini menggunakan turbin dan generator yang dipasang di sisi luar kapal untuk menghasilkan energi listrik dari hantaman gelombang laut. Gelombang tersebut menggerakkan turbin untuk memutar generator, kemudian listrik disalurkan melalui inverter.
Ia menuturkan bahwa energi listrik disimpan dalam baterai yang digunakan untuk penerangan di kapal. Sebelum digunakan, daya baterai perlu diisi selama delapan jam dengan listrik negara dan dapat diisi ulang selama berlayar melalui generator yang berputar. “Meskipun kapal diam di tengah laut, mekanisme ini tetap bisa menghasilkan listrik,” urai dosen Departemen Teknik Mesin ITS itu.
Mekanisme PLTGL ini diawali dengan perancangan desain menggunakan software SolidWorks oleh seluruh anggota tim KKN Abmas. Proses perancangan dilakukan secara rinci, mulai dari dimensi hingga geometri setiap komponen sebelum diproduksi. Adapun setelahnya dilakukan proses manufaktur yang dilakukan di bengkel pembuatan komponen.
Ketua Laboratorium Rekayasa Vibrasi dan Sistem Otomotif ini menjelaskan, selanjutnya dilakukan pengujian daya listrik yang dihasilkan oleh mekanisme PLTG di laboratorium. Pengujian juga dilakukan di laut dengan memasang PLTGL pada kapal nelayan saat berlayar. Adapun listrik yang dihasilkan saat gelombang menggerakkan mekanisme ini diukur menggunakan avometer.
Komponen turbin dan generator dalam mekanisme PLTGL dipasang di sisi luar kapal kapal nelayan
Setelah melewati tahap pengujian, penyerahan satu set mekanisme PLTGL kepada nelayan menandai penutupan kegiatan. Menurutnya, program KKN Abmas ini menjadi bukti keseriusan ITS dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi. “Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu teoritis, tetapi juga ikut terlibat dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat,” tutupnya. (*)
Reporter: ION23
Redaktur: Rayinda Santriana U S
Kampus ITS, ITS News — Rangkaian penutupan kegiatan Manajemen Bisnis Festival (MANIFEST) disuguhkan dengan penuh makna. Melalui talkshow, acara
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan