Kampus ITS, ITS News — Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu lembaga yang berkontribusi menumbuhkan perekonomian nasional. Sadar akan pentingnya keberadaan BUMDes, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan kegiatan coaching clinic guna menekankan pentingnya kolaborasi untuk dapat membuat BUMDes semakin berkembang.
Salah satu pemateri Dwi Pujiasih ST menuturkan, kolaborasi menjadi hal krusial karena berdampak langsung terhadap keberlangsungan BUMDes, khususnya terkait modal. Permasalahan modal menjadi tantangan yang sering dihadapi karena tak jarang BUMDes mengalami kesulitan finansial karena kurangnya pihak yang berkenan melakukan kolaborasi.
Bukan hanya modal, kolaborasi ini penting karena pihak ketiga memiliki peran untuk meningkatkan pemasaran produk dan memperluas pasar BUMDes. “Pihak ketiga dapat membantu memperlancar proses produksi,” sebut Direktur BUMDes Karya Mandiri Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar tersebut.
Untuk meningkatkan inovasi dan kolaborasi, lanjut Dwi, kolaborasi antara enam pilar, yakni akademisi, bisnis, community, government, finance institusi, dan media (ABCFGM) teramat penting bagi pertumbuhan BUMDes. “Enam pilar tersebut harus bekerja sama dengan baik apabila ingin meningkatkan ekonomi lokal,” imbuh perempuan yang merupakan founder Mahita Niska Nusantara tersebut.
Sebagai pihak yang turut berkontribusi langsung, Dwi menjelaskan bagaimana upayanya dalam mengembangkan BUMDes daerah Ngoran. Inisiasi Dwi tersebut berhasil mendorong Desa Ngoran melakukan beberapa upaya, mulai dari meningkatkan pemberdayaan masyarakat, hingga mendorong kaderisasi pemuda setempat.
Selain berfokus pada mengembangkan dan memberdayakan sumber daya manusia setempat, BUMDes Ngoran pun telah menyusun masterplan untuk semakin mendorong intensitas kolaborasi dengan pihak eksternal. Rancangan tersebut dapat memberikan gambaran jelas terkait bentuk dan sektor kolaborasi yang akan dilakukan pada masa mendatang.
Kegiatan yang digelar Kamis (10/10) lalu tersebut diikuti oleh beberapa BUMDes yang berasal dari daerah sekitar Surabaya, diantaranya Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, dan Kediri. “Semakin banyaknya kolaborasi yang dilakukan, harapannya BUMDes dapat menumbuhkan perekonomian lokal dan menembus pasar global,” tutupnya penuh harap. (*)
Reporter: ION8
Redaktur: Mohammad Febryan Khamim
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh