Kampus ITS, ITS News – Keselamatan manusia dalam operasi pelayaran di laut masih mendapat perhatian yang tergolong rendah. Menanggapi permasalahan ini, Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan Unmanned Surface Vehicle (USV) sekaligus menyelenggarakan pelatihan yang menyasar generasi muda untuk meningkatkan pemahaman akan teknologi ini.
Dosen Departemen Teknik Elektro ITS Nurlita Gamayanti ST MT bersama anggota Tim KKN ITS lainnya memperkenalkan inovasi USV ini kepada siswa dan mahasiswa di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong peserta menciptakan inovasi serupa yang dapat mendukung keberlanjutan dan keselamatan di sektor kelautan. “Dengan melibatkan generasi muda, diharapkan akan muncul lebih banyak solusi kreatif untuk tantangan yang dihadapi di dunia kelautan” tambahnya.
Nurlita memaparkan, selain untuk mengurangi risiko kecelakaan di laut, USV dirancang untuk efisiensi dan mendukung transisi energi yang lebih ramah lingkungan. Inovasi ini selaras dengan implementasi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin tiga mengenai kehidupan sehat dan sejahtera, yaitu untuk meningkatkan keselamatan pekerja di sektor kelautan.
Tak hanya itu, USV turut mendukung poin SDGs ketujuh tentang energi bersih dan terjangkau. USV tidak lagi bergantung pada bahan bakar solar seperti kapal konvensional, melainkan beroperasi dengan tenaga listrik yang lebih ramah lingkungan. “USV berkontribusi pada pengurangan emisi dan mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih,” terang dosen Departemen Teknik Elektro ITS Nurlita Gamayanti ST MT.
Kegiatan yang berlokasi di Gedung Departemen Teknik Elektro ITS ini mencakup pelatihan menyeluruh mengenai USV, mulai dari perancangan, pembuatan, hingga pengoperasiannya. “Rangkaian ini disusun untuk memberikan pemahaman setiap aspek teknologi ini secara mendalam kepada peserta,” tutur dosen yang juga aktif dalam penelitian Laboratorium Sistem dan Sibernetika ITS tersebut.
Lebih dalam, alumnus ITS tersebut menjelaskan bahwa kegiatan ini diawali dengan memberikan peserta ilmu dasar dalam merancang teknologi seperti USV. “Tahapan ini berfokus pada pemahaman tujuan dan aplikasi spesifik suatu inovasi dengan menggunakan USV sebagai contoh yang relevan,” ujar wanita kelahiran Surabaya ini.
Tim KKN ITS juga mengajak peserta untuk mengenal pemilihan material komposit yang tepat, mempertimbangkan kekuatan, daya tahan, dan berat yang sesuai dengan desain kapal yang akan dibuat. “Rancangan kapal sederhana yang umum digunakan adalah kapal bertipe monohull,” ungkap Nurlita.
Selanjutnya, peserta diberikan materi tahapan pembuatan teknologi yang mencakup proses perakitan mekanik dan elektronik. Dalam tahap ini, peserta belajar mengintegrasikan berbagai komponen mekanik, seperti rangka, dengan elemen elektronik, misalnya sensor dan sistem kendali. “Materi ini akan memperkuat pemahaman peserta mengenai cara kerja setiap komponen dalam membuat USV yang fungsional,” imbuhnya.
Setelah tahap perancangan dan pembuatan, langkah selanjutnya adalah proses pengujian. Pengujian ini dilakukan baik di darat maupun di air, mencakup berbagai aspek seperti sistem elektronik, baterai, motor Brushless DC (BLDC), dan perangkat lunak. Melalui serangkaian pengujian ini, setiap komponen akan diuji fungsionalitasnya untuk memastikan kinerja yang optimal. “Setelah berhasil melewati semua tahap pengujian, barulah USV dinyatakan siap untuk dioperasikan” ungkap Nurlita.
Nurlita melanjutkan bahwa peserta tidak hanya mendapatkan materi pelatihan, tetapi juga diajak untuk melihat langsung pengoperasian USV melalui demonstrasi di Danau Delapan ITS. Kegiatan penutup acara pada 12 Oktober lalu ini bertujuan agar peserta dapat memahami dengan lebih mendalam bagaimana teknologi tersebut berfungsi dalam kondisi nyata.
Terakhir, Nurlita berharap melalui pelatihan ini, peserta dapat lebih peka terhadap permasalahan di masyarakat serta menyadari potensi teknologi untuk berinovasi dalam mendukung keberlanjutan dan penelitian, terutama di bidang kelautan. “Kami berharap generasi muda turut berkontribusi menciptakan solusi yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” tutupnya. (*)
Reporter: ION10
Redaktur: Frecia Elrivia Mardianto
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus membuka pintu kolaborasi guna meningkatkan kompetensi mahasiswanya dalam