Guru Netra YPAB Atung Yunarto MPd saat meraba maket masterplan oleh tim KKN Abmas ITS
Surabaya, ITS News — Sebuah komplek bangunan perlu memiliki desain masterplan untuk mengintegrasikan desain antar bangunan dan lingkungan sekitarnya. Untuk itu, Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang desain masterplan dan taman sensoris untuk sekolah Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB).
Inisiasi KKN Abmas ini muncul saat YPAB kerap menerima bantuan dari berbagai pihak untuk pengembangan dan pembangunan fasilitas sekolah. Namun saat itu, YPAB belum memiliki dokumen kondisi eksisting lingkungan dan bangunan kompleks sekolah. Oleh karena itu, tim KKN Abmas Departemen Arsitektur ITS mengusulkan rancangan masterplan sekolah dengan ruang hijau dan pathways sebagai bagian pengembangan kompleks.
Dosen pembimbing KKN Abmas Dr Arina Hayari ST MT mengatakan desain masterplan untuk kompleks sekolah YPAB sangat dibutuhkan. Untuk mendukung keberlanjutan pendidikan, integrasi rancangan antara ruang terbuka, bangunan gedung sekolah, dan fasilitas pendukung perlu diperhatikan nilai fungsional maupun nilai estetika. “Tim KKN Abmas ITS merencanakan masterplan dan taman berbasis desain sensoris untuk mendukung pembelajaran di YPAB,” terangnya.
Saat ini, bangunan sekolah YPAB mencakup untuk jenjang SMP Luar Biasa (SMPLB) dan SMA Luar Biasa (SMALB) dan kedepannya ada rencana akan ditambahkan bangunan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB). Area luas ini akan dioptimalkan untuk mewadahi kegiatan pembelajaran bagi berbagai jenjang pendidikan.
Area luas yang dimiliki YPAB sekarang akan dioptimalkan untuk mewadahi kegiatan pembelajaran bagi berbagai jenjang pendidikan. Saat ini, bangunan sekolah YPAB mencakup untuk jenjang SMP Luar Biasa (SMPLB) dan SMA Luar Biasa (SMALB) dan kedepannya ada rencana akan ditambahkan bangunan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB). “Masterplan yang diusung dapat direalisasikan lima hingga sepuluh tahun mendatang,” tambah dosen Departemen Arsitektur tersebut.
Adapun, masterplan berhasil tercipta melalui tahapan proses riset dan rancangan yang melibatkan partisipasi aktif dari pihak sekolah terutama siswa dan guru YPAB sebagai pengguna. Dengan itu, diharapkan masterplan dapat menjembatani keinginan pengguna dengan pihak yayasan atau pihak pemberi bantuan saat akan melakukan pembangunan.
Visualisasi masterplan tak hanya berupa desain gambar tetapi dituangkan ke dalam maket agar mudah dipahami guru dan siswa netra. Maket ini membantu para guru dan siswa netra memahami keseluruhan elemen kompleks bangunan ruang hijau atau taman serta pathway dengan baik. “Maket masterplan ini mengajak teman-teman netra untuk dapat merasakan dan memahami konsep masterplan serta memudahkan mereka memberikan umpan balik,” jelas Arina.
KKN Abmas ini selaras mendukung Sustainable Development Goals 4, 10, dan 11 tentang pendidikan berkualitas, mengurangi kesenjangan, serta pengembangan kota dan pemukiman yang berkelanjutan. Tim pengabdi berharap usulan rancangan masterplan dan taman sensoris dapat bermanfaat bagi YPAB. “Semoga dokumen rancangan masterplan dan taman sensoris ini membantu perbaikan dan pengembangan sekolah agar lebih inklusif dan berkelanjutan,” harap Arina. (*)
Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Gandhi Kesuma
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh