Kampus ITS, ITS News — Kurangnya peralatan yang memadai dapat menghambat produktivitas kerja para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Merespons isu ini, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (FV ITS) inovasikan mesin proofer berbasis mikrokontroler untuk meningkatkan efisiensi produksi roti.
Ketua tim KKN Abmas Mashuri SSi MT menjelaskan, eksistensi UMKM merupakan aspek penting dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Meski demikian, masih banyak UMKM, khususnya UMKM berbasis produk makanan yang produktivitasnya belum maksimal. Apabila isu ini tidak diatasi segera, dampaknya akan berpengaruh buruk terhadap realisasi Sustainable Development Goals (SDGs). “Tepatnya poin kedelapan, terkait pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” terang Mashuri.
Menjawab tantangan tersebut, Mashuri dan timnya menginisiasi inovasi pembuatan mesin proofer ini. Dirinya menjelaskan, sebagian besar pelaku UMKM masih menggunakan cara manual untuk melakukan proofing. Proses proofing sendiri merupakan tahapan pengistirahatan adonan yang biasanya dilakukan dengan meletakkan adonan roti di suhu ruangan, tetapi masih kerap kali kurang optimal. “Dengan inovasi teknologi proofing ini, kondisi optimal proses ini dapat dicapai dengan lebih baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mashuri membagikan, mesin proofer berbasis mikrokontroler ini memanfaatkan sensor DHT22 yang dapat mengukur suhu dan kelembapan secara langsung. Kemudian, temperatur dan kelembapan yang dibaca oleh sensor dapat dipantau melalui layar LCD pada mesin. Dengan ini, proses proofing roti dapat berjalan lebih efektif dan kualitas roti yang dihasilkan akan lebih merata.
Selain itu, dosen Departemen Teknik Mesin Industri ITS tersebut menyampaikan, inovasi proofer ini dapat dikontrol secara otomatis sehingga lebih mempermudah pengguna. Tak hanya itu, dari segi efisiensi waktu, proses proofing yang semula memakan waktu satu jam secara manual dapat dipangkas menjadi 25 menit saja. Ke depan, Mashuri mengungkapkan, timnya akan terus melakukan perbaikan sistem guna menyempurnakan performa mesin ini.
Sebagai wujud implementasi, teknologi proofer ini telah diperkenalkan pada UMKM Rastarindo melalui program pelatihan Agustus lalu yang dilaksanakan di Desa Tambakasri, Kabupaten Malang. Melalui program ini, Mashuri berharap, UMKM Rastarindo dan pelaku UMKM lain dapat terbantu dalam meningkatkan produktivitas serta kualitas produk. “Dengan memanfaatkan teknologi tepat guna karya anak bangsa,” tutup Mashuri optimis. (*)
Reporter: ION22
Redaktur: Shafa Annisa Ramadhani
Kampus ITS, ITS News — Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen telah memicu
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran