Kampus ITS, ITS News — Kondisi geologi di kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru (BTS) menjadi salah satu potensi kekayaan pariwisata di Indonesia. Melihat hal itu, tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan destinasi wisata Taman Bumi untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di kawasan tersebut.
Dosen pembimbing tim KKN Abmas M Haris Miftakhul Fajar ST MEng mengatakan, Taman Bumi merupakan kawasan wisata di BTS yang mengintegrasikan konservasi alam, pendidikan, dan pariwisata berkelanjutan. Kawasan untuk melindungi dan mempromosikan warisan geologi guna menyokong perekonomian lokal. “Taman Bumi ini untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui pariwisata berkelanjutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Gunung Bromo di kawasan Taman Bumi memiliki keunikan sebagai salah satu kandidat potensial yang diakui menjadi kawasan pariwisata nasional di Indonesia. Hal tersebut yaitu area gurun pasir di tengah kaldera yang dikelilingi oleh pegunungan dengan gunung berapi aktif di tengahnya. Keunikan tersebut yang menjadi daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
Adanya potensi wisata tersebut, Taman Bumi mendukung terwujudnya Global Geopark UNESCO. Global Geopark UNESCO adalah kawasan geografis yang memiliki warisan geologi yang bernilai internasional. Nantinya, Taman Bumi dikelola untuk melestarikan, mendidik, dan mendukung pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan keragaman geologi, hayati, dan budaya.
Lanjutnya, tahap pengembangan kawasan ini dimulai dengan survei lokasi untuk mengidentifikasi aspek geologi yang ada. Beberapa aspek yang diidentifikasi adalah lapisan dan tipe batuan, kandungan mineral dan fosil, struktur geologi, sistem air, serta morfologi gunung api. Aspek tersebut menjadi landasan penting dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi keragaman geologi dalam situs geologi.
Bersama pihak pemerintah setempat, tahap sosialisasi dilakukan kepada pengelola sebagai upaya pembekalan dasar mengenai aktivitas geowisata di BTS. Pelaku wisata dapat mengenalkan dan mengedukasi wisatawan tentang potensi geologi unik yang dimiliki kawasan tersebut. “Sosialisasi yang masif dan terstruktur untuk meningkatkan pemahaman tentang situs-situs yang telah teridentifikasi,” ujar pakar geologi ITS itu.
Menurutnya, dengan mendukung terwujudnya geopark ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian melalui aktivitas pariwisata. Hal itu dilakukan dengan memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam dan budaya di kawasan BTS. “Semoga warisan alam ini dapat dikelola dengan baik dan berkelanjutan,” akhirnya. (*)
Reporter: ION25
Redaktur: Rayinda Santriana U S
Kampus ITS, ITS News — Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen telah memicu
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran