Mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS, Tiara Maissie Brilliana Pasa menjadi perwakilan AFS Indonesia dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Kampus ITS, ITS News — Permasalahan kesetaraan gender di Indonesia masih menjadi tantangan terutama wilayah terpencil dengan akses pendidikan yang terbatas. Menyadari pentingnya isu ini, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengangkat topik tersebut dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada 16 Agustus lalu.
Ialah Tiara Maissie Brilliana Pasa, perempuan yang berkomitmen memperjuangkan kesetaraan gender dan isu-isu sosial lainnya. Sebagai anggota America Field System (AFS) organisasi internasional yang bergerak pada pemberdayaan pemuda, ia berkesempatan mengekspresikan pandangannya di depan pemuda-pemudi berbagai negara mengenai tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Tiara Maissie Brilliana Pasa di depan Markas PBB, New York, Amerika Serikat
Dalam konferensi tersebut, perempuan yang akrab disapa Tiara ini menyoroti kendala yang dihadapi perempuan di tempat asalnya Banyuwangi dan daerah lainnya dalam mengakses pendidikan yang layak. Menurutnya, masih banyak keluarga yang memilih menikahkan anak perempuan mereka pada usia dini, sehingga mereka harus meninggalkan pendidikan demi memenuhi tuntutan sosial atau ekonomi.
Tiara menambahkan bahwa isu kesetaraan gender di Indonesia telah banyak mendapat perhatian, namun penerapan solusi di lapangan masih sangat terbatas. Melalui kehadirannya pada konferensi PBB, ia berharap dapat membuka mata dunia dalam menghadapi tantangan isu kesetaraan gender. “Menghadapi kenyataan bahwa banyak perempuan di sekitar saya tidak dapat melanjutkan pendidikan adalah pengalaman yang sangat menyakitkan,” ungkapnya.
Tiara Maissie Brilliana Pasa merayakan semangat persatuan dan kebanggaan nasional di AFS Youth Assembly
Mahasiswi Departemen Teknik Mesin ITS mengungkapkan bahwa konferensi ini juga memberi kesempatan baginya untuk berdiskusi dengan delegasi dari negara-negara lain, seperti Meksiko dan Nigeria yang juga menghadapi masalah serupa. Pertukaran pandangan ini membantunya memahami pendekatan yang diambil negara lain untuk mengatasi ketimpangan gender, yang dapat ia pelajari dan terapkan di tanah air.
Keikutsertaan mahasiswa ITS dalam forum global ini mencerminkan semangat pemuda Indonesia yang tak kenal lelah memperjuangkan perubahan, baik di lingkup lokal maupun internasional. Ia pun mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam isu kesetaraan gender sekaligus memberikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh masyarakat. (*)
Reporter: ION 20
Redaktur: Regy Zaid Zakaria
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan eksistensinya di kancah global dengan menempati posisi
Kampus ITS, ITS News — Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar lima persen pada 18 Maret 2025 lalu
Kampus ITS, ITS News — Membawa perubahan baru dalam dunia teknologi kecerdasan buatan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Isu krisis iklim yang kian membutuhkan solusi nyata mendorong Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR