Kampus ITS, ITS News — Untuk mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan, Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan kuliah tamu Mapping Places: Preserving The Significance of Place. Kegiatan ini mengangkat upaya pelestarian lokasi dan bangunan bersejarah melalui pendekatan histori dan memori berdasarkan persepsi masyarakat lokal.
Dalam pemaparan materi pertama, Jenny Yamamoto PhD menyampaikan risetnya mengenai aspek nostalgia yang ia observasi dalam sekolah-sekolah terbengkalai di Shimane, Jepang. Dalam risetnya, peneliti asal Jepang ini melakukan survei terhadap para orang tua dan melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk memetakan memori kolektif mereka.
Hasil penelitian tersebut memberikan pandangan baru untuk rekonstruksi dan revitalisasi bangunan-bangunan di Kota Surabaya. “Salah satunya seperti memanfaatkan sekolah-sekolah terbengkalai menjadi Creative Hub atau museum tanpa menghilangkan nilai historisnya,” ujar alumnus Hiroshima University, Jepang ini menutup pemaparannya.
Pada materi kedua, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Warisan Budaya Peneleh M Syahril Firmansyah SHum memaparkan upaya melestarikan warisan budaya yang ada di Kampung Peneleh, Surabaya sebagai tujuan wisata. Upaya pelestarian ini bekerja sama dengan tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Departemen Arsitektur ITS.
Lebih lanjut, Ketua Tim KKN Abmas ITS Setyo Nugroho ST MT PhD mengatakan bahwa timnya berperan dalam pembuatan pamflet untuk mendukung kegiatan Walking Tour yang akan dilaksanakan Desember mendatang. Pamflet ini memuat informasi rute, fakta unik, istilah-istilah arsitektur, hingga sejarah kampung tersebut untuk membantu pengunjung selama berwisata di sana.
Dosen Departemen Arsitektur ITS ini menjelaskan bahwa pamflet ini dirancang untuk memudahkan pengunjung dalam mengeksplorasi setiap sudut Kampung Peneleh sebagai desa yang kaya akan sejarah dan budaya. Melalui dukungan adanya pamflet tersebut, Walking Tour ditargetkan dapat meraih pengunjung yang lebih beragam. “Terlebih lagi dengan banyaknya mahasiswa asing di ITS saat ini,” tuturnya.
Melalui kuliah tamu ini, Setyo berharap dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan bangunan bersejarah dan memanfaatkannya secara kreatif. “Selain mendukung pembangunan berkelanjutan, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat sektor pariwisata lokal,” tutup Setyo mengakhiri. (*)
Reporter: Nailah Rifdah Zakiyah
Redaktur: Nurul Lathifah
Kampus ITS, ITS News — Babak baru kepemimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi dimulai. Rektor ITS Prof Ir
Kampus ITS, Opini — Tamu baru telah hadir mengetuk setiap pintu rumah, ialah 2025. Seluruh dunia menyambutnya dengan penuh
Kampus ITS, Opini — Pemerintah berencana menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari sebelas persen menjadi 12 persen mulai
Kampus ITS, ITS News — Metode pengusiran hama konvensional menggunakan kaleng tidak lagi relevan dan optimal. Merespons permasalahan tersebut,