ITS News

Rabu, 18 Desember 2024
03 Desember 2024, 21:12

ITS Teken MoU Wujudkan Sustainable Blue Economy Center

Oleh : itsiky | | Source : ITS Online
Kepala Departemen Biologi ITS (kiri) bersama mitra dari CV Denta Jaya Abadi

Kepala Departemen Biologi ITS, Prof Dr Dewi Hidayati SSi MSi (kiri) bersama mitra dari CV Denta Jaya Abadi

Kampus ITS, ITS News   Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan program SustainaBlue melalui Sustainable Blue Economy Center (SBEC) ITS. Langkah ini diwujudkan dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama sepuluh mitra di Departemen Biologi ITS, Kamis (28/11).

Project Manager SustainaBlue Aunurohim SSi DEA menjelaskan bahwa SBEC ITS didirikan sebagai pusat keberlanjutan dan ekonomi biru. Fasilitas ini dirancang untuk menangani berbagai isu terkait sumber daya kelautan dan wilayah laut di Indonesia secara terintegrasi. Pria ini juga menambahkan bahwa SustainaBlue merupakan salah satu program kerja SBEC ITS yang telah menerima pendanaan dari Erasmus Plus.

Guna menyukseskan program tersebut, ITS menjalin kerjasama dengan sepuluh mitra strategis. Di antaranya termasuk lembaga pemerintah, perguruan tinggi, komunitas, dan badan usaha. Kesepuluh mitra tersebut telah memiliki hubungan erat dengan ITS. “Mereka juga menunjukkan komitmen tinggi terhadap pelestarian wilayah perairan,” tambah dosen yang akrab disapa Au ini.

Project Manager SustainaBlue, Aunurohim SSi DEA saat memaparkan work packages (WP) yang ada dalam program SustainaBlue kepada sepuluh mitra

Project Manager SustainaBlue, Aunurohim SSi DEA saat memaparkan work packages (WP) yang ada dalam program SustainaBlue kepada sepuluh mitraLebih lanjut, Au menyebutkan bahwa SBEC ITS bekerjasama dengan dua mitra dari Komunitas Nol Sampah dan Komunitas Misi Bahari. Kedua komunitas ini bertugas untuk menangani isu lingkungan, terutama yang berhubungan dengan sampah. “Kerjasama ini akan berupa pengabdian masyarakat maupun pendidikan,” terangnya.

Beralih ke sektor pemerintah, SBEC ITS bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya dan Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kerjasama ini akan berfokus untuk mengatasi permasalahan lingkungan biru. Hal ini dilakukan melalui pengelolaan sumber daya maritim serta pengawasan lingkungan. 

Sementara itu, kerjasama dengan badan usaha bertujuan untuk mendukung keberlanjutan ekonomi biru melalui solusi inovatif. Mitra yang dipilih antara lain adalah CV Denta Abadi, PT Eco Sains Indonesia, dan PT Milieu Elang Abadi.  Di samping itu, guna menyukseskan keberlanjutan dan ekonomi biru dalam bidang penelitian, SBEC ITS bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS).

Perwakilan mitra dari Komunitas Nol Sampah, Hermawan SSi saat menjalani diskusi mengenai permasalahan mikroplastik

Perwakilan mitra dari Komunitas Nol Sampah, Hermawan SSi saat menjalani diskusi mengenai permasalahan mikroplastik

Di akhir, Au menjelaskan bahwa kolaborasi ini memiliki target membangun dan mengelola pusat keberlanjutan biru di Indonesia hingga 30 November 2026. Tidak hanya mendukung ekonomi dan lingkungan maritim, tetapi juga bertujuan memanfaatkan potensi besar laut Indonesia secara bijak. “Kami berharap SBEC ITS dapat memberdayakan laut Indonesia yang besar serta memulihkan sumber daya yang ada,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Muhammad Rizky Putra Wahyuana
Redaktur: Nurul Lathifah

Berita Terkait