Kampus ITS, ITS News – Dalam rangka meningkatkan perekonomian Desa Pakis Kembar, Kabupaten Malang, Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) hadirkan sistem bioflok ikan lele. Kehadiran sistem ini merupakan bukti ITS dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin satu dan dua.
Ketua Abmas ITS Rivan Aji Wahyu Dyan Syafitri SPWK MArs menyampaikan bahwa selain mendukung SDGs, kegiatan KKN Abmas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan warga Desa Pakis Kembar dalam memanfaatkan lahan kosong di sekitar desanya untuk dijadikan ladang usaha. “Karena lahan tanah dan air yang terbatas, kami berinisiatif untuk menghadirkan budi daya ikan lele yang menggunakan sistem bioflok,” terangnya.
Untuk memahami lebih dalam, budi daya ikan lele dengan sistem bioflok merupakan salah satu metode budi daya intensif yang memanfaatkan teknologi berbasis mikroorganisme untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengelola kualitas air, dan memanfaatkan limbah organik. Sistem ini sangat cocok untuk diterapkan pada lahan terbatas karena dapat meningkatkan kepadatan tebar ikan tanpa mengorbankan kualitas hasil panen.
Program yang dimulai sejak Mei 2024 ini dimulai dengan merancang model tambak ikan lele sesuai dengan kapasitasnya. Selanjutnya, tim KKN Abmas ITS ini mulai melakukan perizinan terkait pelaksanaan program sosialisasi kepada masyarakat sekitar Desa Pakis Kembar dalam membudi dayakan ikan lele dengan sistem bioflok. “Kami mengajak seluruh warga desa terutama yang memiliki minat menjadi petani ikan lele untuk ikut dalam sosialisasi bioflok ini,” imbuh Rivan.
Dalam sosialisasi yang diikuti oleh masyarakat sekitar desa, mahasiswa KKN Abmas ITS turut menjelaskan prinsip dasar teknologi bioflok, dimana limbah pakan dan feses ikan lele diolah menjadi sumber nutrisi tambahan. Tidak hanya prinsip dasar bioflok, mahasiswa KKN Abmas juga melakukan demonstrasi secara langsung mengenai pembangunan kolam bioflok. “Mahasiwa kami menggunakan bahan sederhana seperti terpal dan diisi air probiotik,” beber Rivan.
Tanpa disadari, kegiatan KKN Abmas ITS ini menuai respon yang positif dari masyarakat Desa Pakis Kembar. Hal ini dibuktikan dengan ramainya warga desa yang ikut dalam sosialisasi budi daya ikan lele dengan sistem bioflok ini. “Dengan respon masyarakat yang signifikan ini, kami mengukur kegiatan (KKN Abmas, red) ini berjalan dengan sukses,” tutur dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS tersebut.
Berdasarkan keterangan salah satu warga Desa Pakis Kembar, sambung Rivan, mereka sudah mulai melihat hasil dari budi daya ikan lele tersebut. Menurut warga desa, penggunaan metode ini sangat mempermudah masyarakat sekitar untuk memulai usaha budi daya ikan lele serta dapat menjadi sumber pangan baru bagi masyarakat desa. Selain itu, program ini juga membuka lapangan pekerjaan baru yaitu produksi perikanan yang berasal dari ikan lele.
Melalui program ini, diharapkan Desa Pakis Kembar dapat menjadi pionir dalam penerapan teknologi bioflok untuk budi daya ikan lele di wilayah pedesaan lain. Tidak hanya itu, kehadiran metode ini juga diharapkan dapat memperkuat perekonomian desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dan mendukung keberlanjutan Desa Pakis Kembar. “Semoga inovasi yang dibawakan oleh ITS dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat Desa Pakis Kembar,” tandasnya dengan penuh harap. (*)
Reporter: Harri Raditya Ardianto
Redaktur: Bima Surya Samudra
Kampus ITS, ITS News — Rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan memicu masalah seperti eksploitasi berlebihan dan kurangnya perhatian
Surabaya, ITS News — Terus menunjukkan dukungannya terhadap perkembangan perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup) sekaligus menjadi bagian dari persiapan
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya bencana alam yang terjadi di sejumlah belahan dunia termasuk di Indonesia, akhir-akhir ini, perlu
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga aktif mendukung