Ketua Senat Akademik (SA) ITS Prof Dr Syafsir Akhlus MSc memberikan cenderamata kepada Ketua SA UMRAH Dra Isnaini Leo Shanty MPd
Kampus ITS, ITS News — Saling perkuat hubungan dan wawasan menjadi aspek krusial bagi institusi pendidikan. Mempererat konsolidasi, Senat Akademik (SA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan SA Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Kunjungan yang berlangsung untuk membahas kendala dan potensi masing-masing institusi ini berlangsung hangat.
Dalam sambutannya, Ketua SA UMRAH Dra Isnaini Leo Shanty MPd menyebutkan bahwa kunjungan ini merupakan lawatan balasan sekaligus ajang untuk mempererat hubungan antar institusi. Ia juga menekankan pentingnya kesempatan ini untuk saling berbagi wawasan. “Sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) baru, tentunya kami berharap dapat mendapat banyak ilmu bari dan wawasan dari ITS sebagai senior atas kunjungan ini,” tuturnya.
Berangkat dari hal itu, perempuan berkacamata ini mengawali sesi diskusi dengan menuturkan beberapa permasalahan yang ia temui di kampusnya. Menurutnya, kendala utama yang dihadapi PTN yang berlokasi di Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau ini adalah kurangnya sumber daya dosen dan tenaga kependidikan (tendik). Ia menyebutkan bahwa minat alumni dan mahasiswa dari institusi tersebut untuk menjadi tendik sangatlah rendah.
Salah satu perwakilan dari SA UMRAH ketika menyampaikan kondisi di kampusnya
Padahal, lanjutnya, saat ini UMRAH memerlukan banyak tenaga pendidik dan dosen baru. Mengingat, terdapat beberapa program studi dan fakultas baru yang akan segera dibuka untuk memenuhi kebutuhan di masyarakat. “Terkait hal ini, kami merasa peran SA menjadi sangat-sangat krusial untuk mencari solusi dan membuat kebijakan baru untuk permasalahan ini,” terangnya.
Untuk itu, Ketua SA ITS Prof Dr Syafsir Akhlus MSc memberikan tanggapannya terkait permasalahan tersebut. Sebelumnya, Akhlus, kerapnya disapa, mengaku sangat memahami permasalahan ini. Berdasarkan pengalamannya sebelumnya, peran SA sangat vital dalam merumuskan kebijakan yang menjadi fondasi kuat bagi pengembangan PTN baru.
Menurutnya, salah satu solusi yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan memberikan kesempatan kepada para alumni PTN tersebut untuk menempuh pendidikan lanjut dengan dibiayai oleh kampus. Cara tersebut diakui Akhlus seringkali digunakan oleh institusi-institusi baru maupun PTN yang sedang merintis perjalanannya. “Ibaratnya, seperti analogi orang tua dan anak, anak tersebut pasti tidak akan lupa dengan perjuangan orangtuanya,” tutur Akhlus.
Perwakilan SA ITS dan SA UMRAH dalam kunjungannya di Ruang Sidang Senat Rektorat ITS
Tak hanya memberikan solusi atas permasalahan tersebut, Guru Besar bidang Kimia Fisika dan Fotokimia ini juga memberikan pesannya. Akhlus menjelaskan bahwa tak hanya sebagai pembangun pondasi, SA dalam perguruan tinggi memiliki peranan yang lebih luas. Salah satu peran tersbut yaitu SA berfungsi sebagai penjaga etika.
Maka dari itu, Akhlus melanjutkan, SA berperan penting dalam penyusunan aturan dan kode etik kampus. Sebagai bagian dari konsep PTNBH, SA juga harus berani dan memiliki langkah strategis yang jelas dalam mengelola suatu permasalahan. “Sebagai lembaga yudikatif, peran SA harus benar-benar tegas dan berani menegakkan yang benar,” tegasnya. (*)
Reporter: Mifda Khoirotul Azma
Redaktur: Gandhi Kesuma
Kampus ITS, ITS News — Semarak Bulan Syawal tak berhenti membawa berkah bagi keluarga besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, ITS News — Perbedaan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran seringkali menjadi tantangan pengajar di ruang kelas. Menjawab hal
Kampus ITS, ITS News — Wisudawan program doktor dari Departemen Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Hujan deras yang mengguyur berbagai daerah di Indonesia akhir-akhir ini kerap memicu bencana tanah