ITS News

Minggu, 15 Desember 2024
15 Desember 2024, 06:12

KKN Abmas ITS Bantu UMKM Produksi Olahan Ikan

Oleh : itssil | | Source : ITS Online
Gambar sosialisasi KKN Kampung Sontoh

Partisipasi peserta pelatihan peningkatan daya saing olahan hasil laut ikan di Kampung Sontoh Laut

Kampus ITS, ITS News – Dikenal sebagai daerah penghasil ikan, Kampung Sontoh Laut di pesisir Surabaya masih terbatas dalam menjual dan mengolah hasil tangkapan ikan. Mengatasi hal tersebut, Insititut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) gelar pelatihan pengemasan dan pengolahan produk ikan.

Ketua tim KKN Abmas Lienggar Rahadiantino SE MSc menerangkan, Kampung Sontoh Laut merupakan area konservasi yang memiliki potensi besar untuk pengembangan produk olahan ikan. Pasalnya, sebagian besar nelayan masih menjual hasil tangkapannya ke pasar dan pengepul di sekitar. “Melihat kesempatan ini, tim KKN Abmas berupaya meningkatkan pendapatan masyarakat melalui produk olahan ikan,” terang perempuan asal Purworejo tersebut.

Lienggar mengungkapkan bahwa hasil produksi ikan oleh nelayan setempat cenderung tidak awet dan mudah basi mengingat bentuk pengemasan yang masih tradisional. Lebih lanjut, para nelayan masih mengemas produk sebatas menggunakan keranjang es atau plastik sederhana. Hal tersebut mengakibatkan proses oksidasi lebih cepat akibat adanya kontaminasi silang antara air dengan udara yang terperangkap di dalam plastik.

Gambar pemberian vacuum sealer

Pemberian alat pengemas vacuum sealer kepada perwakilan masyarakat lokal oleh ketua tim KKN Abmas Lienggar Rahadiantino SE MSc (kanan)

Melalui teknologi tepat guna seperti vacuum sealer, Lienggar menerangkan bahwa produk olahan ikan dapat bertahan lebih lama. Sebagai dukungan, beberapa pelaku usaha menerima alat vacuum sealer gratis guna menerapkan teknik pengemasan yang efektif sekaligus memperpanjang masa simpan produk. “Pengemasan adalah kunci untuk menarik minat pembeli, terutama jika produk ditargetkan untuk pasar yang lebih luas,” ujar Lienggar.

Tak hanya itu, KKN Abmas ini juga mengadakan pelatihan dan sosialisasi pengolahan produk ikan menjadi olahan sambal dan kerupuk. Kegiatan ini menyasar ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan Tambak Sarioso yang mayoritas merupakan istri nelayan setempat. “Upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam pengolahan ikan ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian melalui pengusaha lokal,” ucap Lienggar.

Gambar tim KKN Abmas

Tim KKN Abmas ITS bersama peserta pelatihan di Balai Tambat Labuh Kampung Sontoh

Terus menebarkan kebermanfaatan, alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut ingin adanya pengembangan koperasi atau kelompok bersama yang berkelanjutan. Hal ini bertujuan mengembangkan jaringan pasar dan pelatihan masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan perekonomian warga, tetapi juga membuka peluang UMKM berbasis hasil laut di masa depan.

Melalui pemberdayaan masyarakat pesisir Kampung Sontoh Laut, KKN Abmas ini selaras dengan implementasi Sustainable Development Goals poin ke-8 mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. “Upaya peningkatan daya saing UMKM ini diharapkan dapat mendukung pengembangan ekonomi melalui program pengabdian inovatif dan berkelanjutan,” tutup dosen Departemen Studi Pembangunan tersebut. (*)

 

Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Regy Zaid Zakaria

 

Berita Terkait