ITS News

Jumat, 03 Januari 2025
31 Desember 2024, 14:12

Mahasiswa ITS Hadirkan SleepCare, Matras Cerdas Pendeteksi Sleep Apnea

Oleh : itsgan | | Source : ITS Online
Tampilan website SleepCare sebagai pengantar informasi terkait kualitas tidur dan sleep apnea pengguna

Tampilan website SleepCare sebagai pengantar informasi terkait kualitas tidur dan sleep apnea pengguna

Kampus ITS, ITS News — Sleep apnea menjadi gangguan tidur serius yang seringkali tidak terdeteksi dan membutuhkan alat perawatan yang kompleks sehingga kurang nyaman. Menjawab tantangan ini, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan inovasi SleepCare, matras nonkontak pemantau sleep apnea dan kualitas tidur.

Salah satu penggagas SleepCare Mu’afa Ali Syakir menjelaskan bahwa sleep apnea merupakan gangguan tidur yang terjadi akibat terhalangnya saluran pernapasan. Kondisi ini dapat menjadi masalah serius karena menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Sayangnya, hingga saat ini alat pendeteksi sleep apnea yang sudah ada relatif mahal dan dirasa kurang nyaman bagi pengguna.

Dengan menghadirkan SleepCare, mahasiswa Departemen Teknik Biomedik ITS ini menginovasikan alat pendeteksi sleep apnea dan kualitas tidur berbasis matras yang nyaman digunakan. Dengan mengintegrasikan teknologi, alat ini mengombinasikan pemrosesan sinyal canggih dan machine learning untuk mendeteksi sleep apnea secara efektif. “Penggunaannya sangat mudah, pengguna hanya perlu berbaring di atas matras,” jelas ketua tim perancang SleepCare ini.

Lebih lanjut, Mu’afa menjelaskan bahwa sinyal fisiologis pengguna akan direkam menggunakan sensor nonkontak yang terintegrasi pada matras. Matras ini dibuat dari kain berbahan nylon silver, bahan konduktif yang dilengkapi elektroda positif dan negatif beserta ground untuk menangkap sinyal listrik jantung atau elektrokardiografi (ECG).

Contoh tampilan hasil pengolahan sinyal yang dikirimkan matras SleepCare dari berbagai posisi tidur pengguna

Contoh tampilan hasil pengolahan sinyal yang dikirimkan matras SleepCare dari berbagai posisi tidur pengguna

Setelahnya, sinyal yang ditangkap oleh sensor akan diteruskan pada sistem instrumentasi ECG untuk mengolah sinyal listrik jantung. Pada proses ini, pengolahan sinyal ECG memanfaatkan algoritma Discrete Wavelet Transform (DWT) yang akan dianalisis berdasarkan interval waktu denyut jantung, frekuensi sinyal yang ditangkap, dan pola ketidakteraturan detak jantung.

Tak hanya itu, SleepCare juga memanfaatkan sinyal suara mekanis jantung (PCG) yang direkam melalui sensor piezoelektrik pada matras. Dengan metode Shannon Envelope, alat ini akan mendeteksi sinyal first heart sound (S1) dan second heart sound (S2) untuk menganalisis pola detak jantung beserta variabilitasnya. “Dengan pengolahan kedua sinyal tersebut, sleep apnea dan kualitas tidur pengguna dapat diukur,” tambah Mu’afa.

Data yang telah diekstraksi akan dianalisis menggunakan model Artificial Neural Network (ANN) untuk menghasilkan prediksi secara tepat waktu. Hasil analisis ini dapat diakses melalui situs web SleepCare, di mana pengguna juga dapat melihat data kualitas tidur mereka. “Pengguna dapat memantau informasi ini dengan mudah melalui website kami,” imbuh mahasiswa angkatan 2021 tersebut.

Tim SleepCare ITS berhasil membawa pulang juara II pada kategori PKM Karsa Cipta subkategori Presentasi dalam ajang Pimnas 2024

Tim SleepCare ITS berhasil membawa pulang juara II pada kategori PKM Karsa Cipta subkategori Presentasi dalam ajang Pimnas 2024

Selain itu, SleepCare juga dilengkapi fitur unggulan berupa autodialer. Jika alat mendeteksi ketidaknormalan seperti jeda napas atau pola jantung yang menunjukkan potensi bahaya, autodialer secara otomatis menghubungi kontak darurat pengguna. “Fitur ini dirancang untuk memastikan bahwa pengguna mendapatkan bantuan tepat waktu dalam situasi yang berpotensi mengancam jiwa,” paparnya.

Dibimbing oleh dosen Nada Fitrieyatul Hikmah ST MT, tim ini berharap dapat mengembangkan teknologi rancangannya lebih lanjut. Ke depannya, tim ini berencana untuk bekerja sama dengan produsen alat kesehatan dan institusi terkait guna melakukan standarisasi serta komersialisasi SleepCare agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.

Berkat inovasi tersebut, Mu’afa bersama empat anggota timnya yakni Isabelle Jessica Tjilaksana (Teknik Biomedik 2021), Firza Aji Zunaarta (Teknik Biomedik 2021), Faiq Dafa Rasheeda (Teknik Biomedik 2021), dan Nehemy Davis Suryanto (Teknik Biomedik 2022) telah berhasil menuai prestasi membanggakan. Tim ini sukses meraih juara II kategori Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) subkategori Presentasi pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2024. “Sleep better, dream higher menjadi moto kami untuk terus berinovasi,” tutup Mu’afa penuh semangat. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Andra Eka Wijayanti

Berita Terkait