ITS News

Senin, 11 Agustus 2025
01 Januari 2025, 07:01

Introspeksi Diri, Persiapan Menyongsong Resolusi Tahun Baru

Oleh : itsdhii | | Source : ITS Online
gambar kembang api di malam tahun baru

Kembang api yang kerap memeriahkan malam tahun baru (sumber: pexels.com)

Kampus ITS, Opini — Tamu baru telah hadir mengetuk setiap pintu rumah, ialah 2025. Seluruh dunia menyambutnya dengan penuh sukacita, baik bersama keluarga, pasangan, teman, atau sekadar bersama kesendirian di tengah dinginnya malam. Setiap insan agaknya telah menyiapkan daftar panjang resolusi di tahun yang baru ini, bak sudah siap berubah menjadi pribadi berbeda.

Ada yang sudah siap dengan jadwal olahraganya, strategi dietnya, atau bahkan daftar bisnis yang akan dicoba di 2025. Tahun baru seolah memberikan kobaran semangat yang mendobrak semua batasan diri yang ada. Tak ada yang salah dengan hal ini. Akan tetapi, ada satu hal yang sering terlupakan, sang penyeimbang resolusi tahun baru, yakni introspeksi diri yang lalu.

Kunci Menghindari Kesalahan Berulang

Silakan buka kembali lembaran resolusi yang telah Anda buat pada tahun-tahun ke belakang. Apakah daftar tersebut berhasil tercapai? atau hanya sekadar menjadi angan? Jikapun tidak tercapai, tidak ada yang perlu disesalkan sebab penelitian dari University of Scranton menyatakan, hanya delapan persen orang yang berhasil memenuhi target resolusi tahun barunya. Akan tetapi, bagaimana cara agar ketidaktercapaian ini tidak terulang kembali? Maka, inilah saatnya mengintrospeksi diri. 

Introspeksi diri merupakan salah satu kunci untuk berhenti mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali. Dalam bukunya yang berjudul Life of Reason, George Santayana menuturkan bahwa mereka yang tidak dapat mengingat masa lalu ditakdirkan untuk mengulanginya. Maksudnya, individu yang tidak merefleksikan kegagalannya di masa lalu memiliki peluang besar untuk terus mengulangi kesalahannya.

ilustrasi introspeksi diri

Ilustrasi introspeksi diri yang dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain (sumber: pexels.com)

Selama melakukan introspeksi diri, otak akan berhenti sejenak dan akan merenungkan kembali emosi, perasaan, pikiran, dan pengalaman yang telah dilalui. Kemudian, proses ini akan berbuah pada evaluasi dari setiap peristiwa tersebut. Ketika seorang individu mendapatkan pencapaian, otak akan belajar apa saja hal yang berpengaruh untuk mencapai keberhasilan. Sebaliknya, ketika mengalami kekalahan, otak akan belajar faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut terjadi.

Selain menyadari penyebab dari pengalaman yang sudah terjadi, introspeksi diri juga dapat membantu mengenal diri dengan jauh lebih baik. Seorang individu dapat mengenal dirinya dengan lebih mendalam serta mengidentifikasi kelebihan maupun kekurangan dirinya. Alhasil, kondisi ini akan membawa rasa percaya diri yang lebih besar dalam diri individu tersebut.

Amunisi untuk Menyusun Resolusi

Mengingat kembali masa lalu bukan berarti terus hidup dalam nostalgia. Hasil perenungan tersebut justru dapat menjadi senjata menghadapi tahun baru dengan resolusi yang lebih terarah. Rentetan target yang dibuat tidak lagi asal-asalan, melainkan penuh pertimbangan akan kapabilitas diri, optimis tetapi tetap realistis.

Introspeksi diri dan resolusi sudah sepatutnya melekat bak paket lengkap untuk menyambut tahun baru dengan jauh lebih bermakna. Albert Einstein pernah mengatakan, belajar dari hari kemarin lalu hidup untuk hari ini dan berharaplah untuk masa depan. Lewat introspeksi diri yang baik, harapan yang dituangkan pada resolusi tahun baru tak hanya sekadar angan-angan kosong. Resolusi akan menjadi harapan yang layak diwujudkan sekaligus memberi semangat menjalani hari ke depan. (*)

 

Ditulis Oleh:
Muhammad Fadhil Alfaruqi
Departemen Teknis Sistem dan Industri
Angkatan 2022
Reporter ITS Online

Berita Terkait