Kampus ITS, ITS News — Berdasarkan data laporan yang pernah ada, terdapat 17 macam insiden kecelakaan yang sebagian besar terjadi karena masih kurangnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebelumnya. Demi mewujudkan kampus zero accident, tim tenaga kependidikan (tendik) ITS yang tergabung dalam tim Keep Safety ITS melakukan revolusi di bidang K3 melalui inovasi teknologi digital berupa Sistem Layanan Online Work Permit.
Untuk diketahui, K3 merupakan sebuah upaya safeguarding atau budaya perlindungan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi setiap orang yang ada di dalamnya. Anggota tim Keep Safety ITS Nur Hasan SSi MKom MCE menuturkan bahwa K3 pada pekerjaan-pekerjaan yang rawan kecelakaan atau memiliki risiko tinggi kecelakaan kerja masih menjadi tantangan di ITS. Banyak kecelakaan terjadi akibat kurangnya pengawasan terhadap penerapan prosedur keselamatan dan rendahnya kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri (APD).
Guna mengatasi masalah tersebut, dikembangkan sebuah aplikasi digital yang memungkinkan memantau kepatuhan terhadap standar K3 di setiap pekerjaan berisiko tinggi. “Aplikasi ini memiliki pengawasan ketat yang memungkinkan pejabat pemberi pekerjaan dan pihak terkait untuk mengetahui dengan cepat adanya pelanggaran terkait K3,” papar lelaki yang biasa disapa Hasan ini.
Tujuan inovasi ini, menurut Hasan, memiliki keselarasan dengan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini khususnya pada SDGs 3 yang berfokus pada kehidupan sehat dan sejahtera dengan menekan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta SDGs 8 yang berkaitan dengan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi melalui penerapan K3 yang menciptakan peluang kerja yang aman dan produktif.
Lebih lanjut, lelaki berkacamata itu menjelaskan bahwa Sistem Layanan Online Work Permit menawarkan sejumlah fitur penting. Salah satu di antaranya adalah pengajuan izin kerja yang dapat dilakukan secara digital melalui layanan tersebut.
Hal ini memungkinkan vendor penerima pekerjaan dapat mengajukan izin dengan cepat tanpa birokrasi yang rumit. Layanan ini juga dilengkapi dengan fitur untuk menyimpan riwayat pelanggaran yang dilakukan perusahaan pelaksana pekerjaan, sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk kerja sama ke depannya.
Salah satu andalan dari layanan ini adalah fitur yang bisa membantu kelancaran pemantauan prosedur K3 secara real-time. Pihak K3 bisa melakukan laporan pelanggaran langsung dari layanan untuk bisa ditindaklanjuti. Sedangkan masyarakat umum juga bisa melakukan pengaduan lewat kode batang di sekitar wilayah pekerjaan. “Dulu orang-orang sering bingung harus mengadu ke mana, sehingga kami menyediakan tempat pengaduan yang lebih mudah diakses,” ungkap Hasan.
Meskipun awalnya sempat mendapat penolakan karena dikhawatirkan menghambat penyelesaian pekerjaan, pendekatan yang dilakukan Hasan dan tim berhasil membuktikan efektivitas sistem tersebut. Data menunjukkan bahwa ITS mampu menghemat estimasi biaya operasional dan penanganan insiden hingga Rp100 juta, sekaligus mewujudkan zero accident pada tahun 2024.
Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat untuk kampus dan lingkungan sekitarnya, tetapi juga berhasil meraih prestasi di ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXVIII 2024 yang berlangsung di Bali, awal Desember 2024 lalu. Di ajang tersebut, tim Keep Safety ini berhasil membawa pulang medali emas.
Alumnus Sistem Informasi ITS itu menyampaikan harapannya agar inovasi ini dapat meningkatkan penerapan budaya K3 di ITS, sekaligus menjadikan ITS sebagai role model bagi kampus lain dalam implementasi K3 di lingkungan pendidikan. “Kami berharap ITS dapat menjadi contoh bagi kampus-kampus lain dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan menerapkan K3 dengan baik,” tutup Hasan. (HUMAS ITS)
Reporter: Aulia Okta Wijaya
Kampus ITS, ITS News — Berdasarkan data laporan yang pernah ada, terdapat 17 macam insiden kecelakaan yang sebagian besar terjadi
Kampus ITS, ITS News — Konsisten dalam melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, penerima Beasiswa Sobat Bumi (SoBi) Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News — Arus digitalisasi menuntut bidang pendidikan untuk terus beradaptasi dengan teknologi. Memaksimalkan peran teknologi, Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Memberikan dedikasi terbaiknya dalam pengembangan riset dan pemberdayaan ilmu pengetahuan, kembali membawa dosen Departemen Kimia,