Peserta Siklus Safari Conservation di Tahura Raden Soerjo
Kampus ITS, ITS News — Pecinta Lingkungan Hidup Siklus (PLH Siklus) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginisiasi kegiatan bertajuk Siklus Safari Conservation (SSC). Kegiatan yang digelar di Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Mojokerto ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa dan masyarakat akan pentingnya praktik konservasi lingkungan hidup.
Ketua Pelaksana SSC 2024 Mayastuti Parisya Dewi menyampaikan, kegiatan ini terbagi menjadi dua acara utama yaitu praktik lapangan dan seminar. Praktik lapangan ini dikhususkan untuk para anggota PLH Siklus ITS guna memperdalam ilmu konservasi lingkunan. Sedangkan seminar dengan tema Triple Planetary Crisis ini mengundang seluruh elemen masyarakat, khususnya pegiat lingkungan hidup di ITS dan sekitarnya.
Pada kegiatan praktik lapangan, PLH Siklus ITS bekerja sama dengan Tahura Raden Soerjo, Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I), dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Di dalamnya, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan didampingi oleh pihak terkait yang bekerja sama. “Setelah materi, setiap kelompok diajak berkeliling dan menyaksikan biodiversitas yang ada di Tahura Raden Soerjo,” ujarnya.
Peserta Siklus Safari Conservation akan melaksanakan praktik malam
Guna memaksimalkan kegiatan praktik lapangan, materi dan penerapannya dilakukan selama satu hari penuh. Beberapa materi yang diberikan antara lain analisis flora dan fauna, ilmu konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem, dan pengamatan burung. “Nantinya, luaran dari praktik lapangan ini adalah peserta dapat menyusun presentasi mengenai temuan mereka di lapangan,” jelas mahasiswi yang akrab disapa May itu.
Tidak hanya untuk melatih anggota aktifnya saja, PLH Siklus ITS juga mengadakan seminar yang dilaksanakan di Ruang Sidang Departemen Teknik Lingkungan ITS. Seminar yang mengangkat tema Triple Planetary Crisis ini membahas tiga isu penting tentang lingkungan, yakni perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi udara. “Seminar ini terbuka untuk umum dan kami juga mengundang beberapa stakeholder dan organisasi pecinta lingkungan,” bebernya.
Dalam seminar tersebut, Duta Sustainable Development Goals (SDGs) ITS 2024 Muhammad Fakhri Imamul Huda menerangkan, ketiga krisis lingkungan tersebut merupakan krisis yang saling terkait dan memerlukan tindakan kolaboratif untuk menyelesaikannya. Contoh tindakan yang dapat dilakukan adalah peralihan ke energi bersih, pelestarian ekosistem, dan pengurangan gas emisi karbon.
Fakhri menekankan bahwa peran anak muda saat ini adalah meneruskan proses regenerasi pada konservasi lingkungan. Pasalnya, ilmu konservasi lingkungan tidak dapat terjadi dalam waktu jangka pendek saja, melainkan harus terus diimplementasikan hingga masa-masa yang akan datang. “Maka dari itu, penting adanya seminar-seminar seperti ini yang membahas mengenai konservasi lingkungan untuk anak muda,” terang Fakhri.
Duta Sustainable Development Goals (SDGs) ITS 2024 Muhammad Fakhri Imamul Huda (tengah) menjadi pemateri pada seminar SSC 2024
Dengan terlaksananya kegiatan SSC ini, May berharap kegiatan konservasi lingkungan hidup seperti ini semakin banyak digelar di mana saja dan oleh siapa saja. Sehingga satu sama lain dapat menikmati serta melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia. “Dengan ini, kami harap PLH Siklus ITS bisa menjadi pionir dalam menggiatkan kegiatan konservasi lingkungan di Indonesia,” tutup mahasiswi Departemen Teknik Lingkungan ITS tersebut dengan harap. (*)
Reporter: Ahmad Husein Al Qomary
Redaktur: Bima Surya Samudra
Kampus ITS, ITS News — Setelah sukses digelar tahun lalu, kegiatan Renewable Energy Run (RE-Run) yang diadakan oleh Society
Kampus ITS, ITS News — Perluas jangkauan pengabdian masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui unit Medical Center ITS
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menorehkan prestasi gemilang pada Nanyang Technological University (NTU)
Kampus ITS, ITS News — Luasnya cakrawala studi mancanegara mendorong Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk menggelar program pengenalan