ITS News

Jumat, 24 Januari 2025
24 Januari 2025, 19:01

KKN Abmas ITS Rumuskan Strategi Pengembangan Desa Wisata

Oleh : itssal | | Source : ITS Online
Tim KKN Abmas ITS di Desa Meluwur

Tim KKN Abmas ITS bersama segenap perwakilan masyarakat Desa Meluwur, Kabupaten Lamongan

Kampus ITS, ITS News  — Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berupaya mengoptimalkan potensi keindahan alam pedesaan. Turut melibatkan partisipasi aktif masyarakat, tim asal Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS ini merumuskan strategi pengembangan desa berbasis wisata melalui focus group discussion (FGD).

Salah satu anggota tim KKN Abmas ITS Zaidaan Thoriq mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut berupaya mengeksplorasi keindahan Sungai Bengawan Solo di Desa Meluwur, Kabupaten Lamongan.  Meskipun berpotensi menjadi desa wisata, nyatanya pemanfaatan aliran sungai terpanjang di Pulau Jawa ini masih belum optimal lantaran kurangnya infrastruktur dan fasilitas pendukung. “Diperlukan diskusi untuk memetakan potensi desa,” ucap mahasiswa yang akrab disapa Thoriq.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Thoriq beserta tim mengadakan FGD dengan melibatkan perangkat desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), nelayan, karang taruna, dan dinas pariwisata. Diskusi tersebut mengkaji beberapa tantangan yang tengah dihadapi oleh desa, mulai dari kurangnya fasilitas umum, sanitasi yang belum maksimal, hingga keterbatasan akses jalan.

Lebih lanjut, Thoriq memaparkan bahwa akses transportasi di sekitar Sungai Bengawan Solo di Desa Meluwur selama ini hanya menggunakan perahu yang sederhana. Bukan hanya itu, berdasarkan analisis strength, weakness, opportunities, dan threat (SWOT), ditemukan bahwa akses jalan yang relatif sulit mengakibatkan rendahnya fasilitas umum yang dapat menjangkau masyarakat.

FGD di Desa Meluwur

Tim KKN Abmas ITS bersama sejumlah pihak yang terlibat dalam FGD sedang berdiskusi mengenai pengembangan Desa Meluwur menjadi desa wisata

Setelah menganalisis beberapa kondisi dan permasalahan yang ada, diperoleh beberapa solusi, di antaranya adalah pengembangan wisata susur sungai dan pembangunan jembatan penghubung. Bukan hanya itu, penyediaan fasilitas pembuangan sampah dan kamar mandi harus turut diupayakan untuk mengoptimalkan potensi desa ini. “Kami pun merekomendasikan penanaman pohon di sepanjang bantaran sungai untuk mengurangi risiko abrasi,” ucapnya.

Di samping itu, Operation Officer CITIES 2024 ini juga menyoroti pentingnya meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat dalam upaya pengembangan desa. Dirinya pun menyampaikan bahwa kegiatan itu menjadi pemantik keterlibatan aktif masyarakat terhadap pengembangan Desa Meluwur menjadi desa wisata. “Selama ini masyarakat belum memiliki wadah untuk menyampaikan aspirasi sehingga kurang menyadari kondisi desa,” imbuhnya.

Melalui  kegiatan yang menerapkan poin Sustainable Development Goals (SDGs) kedelapan dan sebelas ini, tim KKN Abmas ITS berharap Desa Meluwur mampu mengoptimalkan potensi lokal untuk menjadi salah satu destinasi wisata. Rekomendasi yang telah disusun dapat diimplementasikan dengan sinergi antara masyarakat dan pemerintah desa. “Agar pembangunan desa pariwisata ini bisa berkelanjutan,” tutup Thoriq penuh harap. (*)

 

Reporter: Aghnia Tias Salsabila
Redaktur: Mohammad Febryan Khamim

Berita Terkait