Muhammad Akmal Abbad (kiri) dan Lailli Arifia Dewi saat sukses meraih juara II pada ajang Olimpiade Nasional Statistika (ONS) ANAVA ke-19

Kampus ITS, ITS News — Tim mahasiswa Departemen Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mengukir prestasi membanggakan di ajang Olimpiade Nasional Statistika (ONS) ANAVA ke-19, Sabtu (15/2). Tim yang beranggotakan Muhammad Akmal Abbad dan Lailli Arifia Dewi itu berhasil memboyong posisi juara II di ajang berskala nasional tersebut.

Muhammad Akmal Abbad mengungkapkan bahwa kemenangan tim yang dibimbing oleh Dr rer pol Dedy Dwi Prastyo SSi MSi di ONS ANAVA ke-19 itu tidaklah mudah. Dalam perjalananya, ia dan Lailli dihadapkan pada beberapa tantangan yang dapat menggugurkan timnya kapan saja. “Tantangan itu menjadi pengalaman berharga yang harus dihadapi sebelum akhirnya berhasil meraih posisi kedua,” tutur pemuda yang akrab disapa Akmal itu.

Ia menjelaskan bahwa terdapat tiga babak yang perlu dilewati sebelum menyabet gelar juara. Babak pertama merupakan babak penyisihan. Pada babak ini, mereka dihadapkan langsung dengan 20 soal isian singkat yang harus dikerjakan dalam waktu tiga jam. Bentuk soal yang berupa isian singkat memaksa tim untuk teliti dalam memastikan setiap perhitungan karena tidak adanya tambahan poin dari progres pengerjaan.

Pada babak ini, Akmal bercerita bahwa strategi yang timnya adopsi adalah membagi fokus pengerjaan soal sesuai dengan materi yang dikuasai masing-masing. Jam terbang dan banyaknya pelajaran yang sudah diambil di perkuliahan memungkinkan untuk membagi 10 materi yang diprediksi muncul pada babak ini. “Kita bagi sepuluh materi itu sama rata, itu yang mungkin membuat kita lebih efisien dan lolos ke babak berikutnya” tutur Akmal.

Muhammad Akmal Abbad (dua dari kiri) dan Lailli Arifia Dewi (dua dari kanan) saat menerima penghargaan sebagai juara II di ajang Olimpiade Nasional Statistika (ONS) ANAVA ke-19

Setelah memastikan diri lolos ke babak semifinal, keduanya diberikan waktu selama satu minggu untuk mempersiapkan diri. Lailli turut bercerita bahwa satu minggu tersebut menjadi minggu yang hectic sebab mereka harus menyisihkan waktu untuk belajar sembari menjalankan kerja praktik.

Sementara pada hari semifinal, Lailli mengatakan bahwa timnya dihadapkan pada dua tahap pengerjaan. Tahap pertama adalah pengerjaan 10 soal panjang dengan durasi tiga jam. Sedangkan pada tahap berikutnya, mereka diminta untuk melakukan case analysis disertai dengan pembuatan laporan yang juga memiliki durasi tiga jam.

Lailli mengungkapkan, adanya dua tahap pada babak semifinal memaksa keduanya untuk berpikir keras. Ia menyebutkan pengerjaan soal panjang di tahap awal sangat membuat keduanya kelelahan. Hal ini menyebabkan tahap kedua tidak berjalan sesuai ekspektasi tim. “Kami sangat dikejar-kejar waktu, tapi pada akhirnya kami berhasil mengumpulkan tahap kedua on time,” tutur Lailli.

Muhammad Akmal Abbad (kiri) dan Lailli Arifia Dewi saat melakukan presentasi di babak final ajang Olimpiade Nasional Statistika (ONS) ANAVA ke-19

Hingga akhirnya mereka berhasil melaju ke babak terakhir, yakni babak pemaparan laporan. Diadakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), keduanya mempresentasikan hasil pengerjaan laporan di hadapan tiga juri yang hadir. Lailli mengaku, mereka sangat percaya diri yang akhirnya membuat timnya sukses membawa pulang juara II ke almamater ITS.

Setelah meraih gelar juara, selanjutnya tim ITS ini berencana untuk mengikuti Satria Data, yakni sebuah ajang kompetisi mahasiswa dalam bidang statistika dan sains data tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Dengan berhasilnya mengukir prestasi pada ajang ONS ANAVA ke-19 tersebut, tim mahasiswa ITS ini yakin akan lebih siap dalam bersaing di Satria Data 2025 mendatang. (HUMAS ITS)

Reporter: Ahmad Farhan Alghifari