ITS News

Senin, 12 Mei 2025
24 Februari 2025, 07:02

Perkuat Kemandirian Nelayan, ITS-Pelindo Group Gelar Pelatihan Keuangan dan Pemasaran

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online
Gambar perwakilan Pelindo Group Andri Hadi (dua dari kiri bawah), Direktur DRPM ITS Fadlilatul Taufany ST PhD (tengah bawah), Kepala Pusdi PDPM Dr Sutikno SSi MSi

Perwakilan Pelindo Group Andri Hadi (dua dari kiri bawah), Direktur DRPM ITS Fadlilatul Taufany ST PhD (tengah bawah), Kepala Pusdi PDPM DRPM ITS Dr Sutikno SSi MSi (dua dari kanan bawah)

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat perannya dalam pemberdayaan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi. Setelah sukses mengimplementasikan sistem apartemen kepiting soka, ITS bersama Pelindo Group kini memberikan pelatihan literasi keuangan dan pemasaran bagi nelayan binaannya.

Kepala Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS Dr Sutikno SSi MSi menjelaskan, selain aspek teknis inovasi budidaya, ITS juga membekali nelayan keterampilan bisnis. Hal ini berperan penting untuk mendukung keberlanjutan program dan pengetahuan nelayan ke depan. “Sehingga nelayan tidak hanya bergantung pada teknologi budidaya yang diterapkan dan bisa lebih mandiri,” papar Sutikno.

Digelar di Gedung Research Center ITS, program ini menjadi bagian dari upaya ITS dalam mendukung pengentasan kemiskinan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, program ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG)1 menghapus kemiskinan, SDG3 kehidupan sehat dan sejahtera, SDG8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. “Serta SDG10 mengurangi kesenjangan dan SDG17 kemitraan dalam mencapai tujuan,” ujar Sutikno.

Gambar Nelayan Tambak Osowilangun Solichan saat mengimplementasikan materi pemasaran melalui sosial media didampingi Tim ITS

Nelayan Tambak Osowilangun Solichan (baju putih) saat dipandu oleh tim dari ITS untuk mengimplementasikan materi pemasaran melalui sosial media

Dalam pelatihan ini, ITS mengenalkan metode pencatatan keuangan yang memudahkan nelayan dalam melacak pemasukan dan pengeluaran. ITS juga memperkenalkan pencatatan berbasis aplikasi untuk membantu nelayan mengelola transaksi secara lebih sistematis. Dengan sistem ini, nelayan dapat memahami keuntungan sebenarnya dari hasil budidaya mereka sekaligus menghindari kesalahan dalam perhitungan biaya produksi.

Selain aspek keuangan, pelatihan ini juga menekankan pentingnya pemanfaatan sosial media untuk pemasaran. Para nelayan diberikan pengetahuan terkait strategi pemasaran yang tidak hanya berfokus pada harga, tetapi juga pada kualitas layanan. “Pelanggan yang puas tidak hanya akan kembali membeli, tetapi juga bisa menjadi promosi bagi komoditas tersebut,” jelas dosen Departemen Statistika ITS tersebut.  

Salah satu peserta pelatihan, nelayan asal Tambak Osowilangun Surabaya Solichan mengungkapkan bahwa ilmu yang diberikan ITS akan membantu dalam mengelola keuangan hasil usaha budidayanya. Sebelumnya, dirinya hanya menerka modal dan keuntungan tanpa mengetahui cara menghitungnya secara rinci dan tertulis. “Sekarang saya paham cara mencatat pemasukan dan pengeluaran dengan lebih sistematis,” ujarnya sumringah.

Perwakilan Pelindo Group Andri Hadi (kiri) dan Kepala Pusdi PDPM Dr Sutikno SSi MSi (kanan)

Perwakilan Pelindo Group Andri Hadi (kiri) dan Kepala Pusdi PDPM Dr Sutikno SSi MSi (kanan)

Dengan adanya program ini, perwakilan Pelindo Group Andri Hadi berharap, nelayan dapat memperoleh penghasilan tambahan yang lebih stabil dari usaha budidaya kepiting soka yang mereka jalankan. Melalui pemahaman mengenai pencatatan keuangan dan strategi pemasaran, nelayan diharapkan mampu mengelola usaha mereka dengan lebih terstruktur dan berkelanjutan. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan akan lebih masif pula.

Tak berhenti di pelatihan, ke depan ITS bersama Pelindo Group juga akan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) secara berkala. Kegiatan ini ditujukan untuk memastikan para nelayan menerapkan ilmu secara berkelanjutan pasca mendapatkan pelatihan. “Kami ingin memastikan budidaya ini tidak hanya produktif, tetapi juga mampu menopang kesejahteraan nelayan,” tutup Andri optimis. (*)

 

Reporter: Naurah Fitri
Redaktur: Shafa Annisa Ramadhani

Berita Terkait