ITS News

Sabtu, 23 Agustus 2025
27 Februari 2025, 12:02

Dosen ITS Soroti Manfaat Bullion Bank bagi Hilirisasi Emas Indonesia

Oleh : itsann | | Source : ITS Online
Kepala Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng

Kepala Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng

Kampus ITS, ITS News — Peluncuran Bullion Bank atau Bank Emas yang pertama di Indonesia, Rabu (26/2), menandai komitmen Indonesia dalam membangun proses hilirisasi dan industri emas dalam negeri yang lebih baik. Di balik peluncuran itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah turut memberikan kontribusinya sebagai ketua tim kelayakan bisnis dalam merealisasikan program ini sejak awal 2021.

Kepala Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng menyampaikan bahwa langkah strategis ini merupakan upaya untuk mengoptimalkan nilai tambah produk emas dalam negeri. “Tentunya dalam mewujudkannya perlu diiringi oleh kebijakan dan peraturan yang saling mendukung,” ungkapnya.

Arman menekankan bahwa kebijakan perpajakan yang tepat dan penerapan standar wajib diberlakukan. Hal ini bertujuan agar kualitas emas yang beredar terjamin serta risiko dapat dimitigasi dan diminimalisasi. “Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk emas wajib diterapkan untuk memperkuat jalannya Bullion Bank Indonesia,” tekan pelopor Indonesia Blockchain Center (IBC) ITS Chapter itu.

Skema pengembangan hilirisasi emas di Indonesia yang digagas oleh Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng

Skema pengembangan hilirisasi emas di Indonesia yang digagas oleh Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng

Proses penerapan kebijakan dan standar ini merupakan tahap transisi yang memerlukan waktu cukup panjang. Namun, Arman meyakinkan proses ini akan membentuk kepercayaan konsumen dalam negeri dan perdagangan emas antar negara. “Tahap transisi ini setidaknya memerlukan waktu dua hingga tiga tahun,” paparnya.

Selain itu, dosen Departemen Manajemen Bisnis ITS tersebut juga menuturkan bahwa pengolahan emas oleh refinery dalam negeri perlu didorong. Dengan begitu, proses pengolahan produk emas dapat dilakukan sepenuhnya secara mandiri. Dampaknya, rantai pasokan emas dapat diperpendek dan biaya distribusi dapat ditekan menjadi lebih sedikit.

Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng (tengah berkacamata) bersama peserta Focus Group Discussion Implementasi SNI Perhiasan Emas dalam rangka Penguatan Bullion Bank Indonesia, beberapa waktu lalu

Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng (tengah berkacamata) bersama peserta Focus Group Discussion Implementasi SNI Perhiasan Emas dalam rangka Penguatan Bullion Bank Indonesia, beberapa waktu lalu

Melalui upaya tersebut, Arman menyampaikan bahwa kualitas dan harga emas produksi Indonesia nantinya akan mampu bersaing dengan pasar internasional. Stabilnya harga emas dalam negeri, membuat jangkauan layanan tabungan emas di Bullion Bank Indonesia juga emakin besar. “Nantinya bukan hanya individu yang tertarik menggunakan layanan ini, namun industri juga akan melirik,” tandas Arman optimistis.

Dengan langkah ini, Bullion Bank Indonesia dipastikan akan mendorong pengembangan pasar dan industri emas yang lebih transparan dan profesional. “Diharapkan Bullion Bank Indonesia ini dapat mendukung stabilitas pasar emas domestik, mengelola cadangan devisa negara, dan meningkatkan penerimaan negara melalui pajak,” tutur Arman penuh harap. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Ahmad Naufal Ilham

Berita Terkait