ITS News

Sabtu, 10 Mei 2025
14 Maret 2025, 18:03

Menjaga Kesehatan, Manifestasi Syukur kepada Allah SWT

Oleh : itsary | | Source : ITS Online
Gambar dr Tri Hedianto Sp THT KL(K) menjadi pembicara dengan tema Menjaga Kesehatan sebagai Bentuk <yoastmark class=

dr Tri Hedianto Sp THT KL(K) menjadi pembicara dengan tema Menjaga Kesehatan sebagai Bentuk Syukur kepada Allah SWT di Masjid Manarul Ilmi, Rabu (12/3)

Kampus ITS, ITS News – Menjaga kesehatan selama berpuasa merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT beri. Mengupayakan hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Ramadhan di Kampus (RDK) gelar Public Lecture dengan tema Menjaga Kesehatan sebagai Bentuk Syukur kepada Allah di Masjid Manarul Ilmi ITS, Rabu (12/3).

Mengawali pemaparannya, dosen Pendidikan Profesi Dokter ITS dr Tri Hedianto Sp THT KL(K) mengingatkan kepada jemaah untuk senantiasa mensyukuri nikmat sehat yang belum tentu semua orang miliki. Tak hanya itu, di Bulan suci Ramadan hendaknya umat muslim juga mensyukuri nikmat Islam dan iman, agar dijauhkan dari azab Allah SWT. “Jangan sampai melupakan nikmat sehat karena nikmat sehat baru akan terasa apabila nikmat itu mulai diangkat,” tuturnya.

Dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorok (THT) ini memberikan contoh sederhana penerapan rasa syukur di kehidupan sehari-hari. Seperti, datang ke masjid di kala badan sedang sehat, memanfaatkan seluruh fungsi pancaindra untuk melakukan kebaikan, dan memaksimalkan ibadah di Bulan Ramadan. Dengan begitu, jemaah mendapatkan pahala sekaligus rezeki karena mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Gambar Suasana Public Lecture Ramadhan di Kampus (RDK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Suasana Public Lecture Ramadhan di Kampus (RDK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Tri juga menegaskan untuk selalu menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang halal dan tayib. Makanan halal dan tayib yang dimaksud adalah makanan yang diperbolehkan dalam agama Islam menurut syariat dan proporsional untuk tubuh. “Ketika buka puasa, janganlah gelap mata ingin menghabiskan banyak gorengan dan makanan pedas agar tidak terjadi diare,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan pentingnya menjaga waktu makan saat sahur dan buka puasa. Apabila terlambat makan, berisiko meningkatkan asam lambung yang menyebabkan panas dan iritasi pada lambung hingga naik ke kerongkongan. Tri mengharapkan kepada jemaah untuk menjaga pola makan selama berpuasa agar dapat menurunkan risiko penyakit maag dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). 

Gambar Salah satu peserta Public Lecture RDK ITS yang mengikuti kegiatan hingga akhir

Salah satu peserta Public Lecture RDK ITS yang mengikuti kegiatan hingga akhir

Untuk menjaga asam lambung agar tetap stabil selama puasa, Tri menganjurkan untuk memberikan jarak antara waktu makan dan waktu tidur. Jarak waktu makan yang dianjurkan adalah dua hingga tiga jam sebelum tidur supaya lambung memiliki waktu untuk mencerna makanan dengan baik dan meneruskannya ke usus. “Jauhi juga rasa cemas atau stres karena dapat memicu keinginan mencamil yang menyebabkan pencernaan berjalan tidak beraturan,” imbuhnya.

Menutup Public Lecture, Tri berpesan kepada seluruh jemaah untuk menjaga kesehatan di Bulan Ramadan sehingga dapat maksimal dalam beribadah dan meraih pahala sebanyak-banyaknya. Dengan peduli terhadap diri sendiri, dapat menjadi langkah baik untuk terus bersyukur terhadap kenikmatan yang telah Allah SWT beri. (*)

 

Reporter: Ahmad Husein Al Qomary
Redaktur: Regy Zaid Zakaria

Berita Terkait