ITS News

Senin, 17 Maret 2025
17 Maret 2025, 12:03

Bulan Ramadan, Kunci Bangun Ketahanan Mental di Era Digital

Oleh : itsdan | | Source : ITS Online
Dr Fachruddin Faiz SAg MAg (kiri) memaparkan kajian mengenai membangun ketahanan mental dan mengatasi trauma dalam Islam di Masjid Manarul Ilmi ITS

Dr Fachruddin Faiz SAg MAg (kiri) memaparkan kajian mengenai membangun ketahanan mental dan mengatasi trauma dalam Islam di Masjid Manarul Ilmi ITS

Kampus ITS, ITS News — Di era digital yang serba cepat ini, banjir informasi seringkali menjadi tantangan bagi kesehatan mental generasi muda. Menanggapi hal ini, rangkaian acara Ramadan di Kampus (RDK) 46 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan kajian cara membangun ketahanan mental yang kuat di bulan suci Ramadan. Kajian ini digelar di Masjid Manarul Ilmi ITS, Kamis (13/03).

Melalui Ramadan Public Lecture yang ke-5, RDK 46 ITS menghadirkan Dosen Aqidah Filsafat Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr Fachruddin Faiz SAg MAg. Dengan fokus membahas hubungan puasa dan penyembuhan psikologis, lelaki kelahiran Mojokerto ini mengajak para mahasiswa yang hadir untuk memahami bahwa saat ini pemuda seringkali terjebak dalam pusaran persaingan dan validasi diri yang berlebihan.

Faiz, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa dorongan mengejar kesempurnaan seringkali berujung pada kelelahan mental. Hal tersebut ditandai dengan rasa marah tanpa sebab, kehampaan, dan ketergantungan pada validasi orang lain. “Kondisi ini membuat kita terus menerus menuntut komentar dan pengakuan dari orang lain, seolah eksistensi diri hanya diukur dari perhatian orang lain,” ujarnya.

Antusias para peserta Ramadan Public Lecture ke-5 di ruang utama Masjid Manarul Ilmi ITS

Antusias para peserta Ramadan Public Lecture ke-5 di ruang utama Masjid Manarul Ilmi ITS

Oleh sebab itu, penting untuk menyadari kapan saatnya menarik diri dan beristirahat terutama di bulan Ramadan yang merupakan momen tepat untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT. Di momen ini puasa mengajarkan umat muslim untuk memenuhi kebutuhan secukupnya dan menghindari berlebihan. “Bak puasa, keinginan dan ambisi adalah hal yang baik, tetapi kita perlu realistis terhadap apa yang dihadapi,” tutur Faiz.

Faiz yang juga dikenal sebagai konten kreator di kanal Youtube Channel Ngaji Filsafat menjelaskan bahwa terdapat tiga rute untuk memulihkan diri di bulan Ramadan. Rute pemulihan diri yang disebutkan itu, yakni rute sepuluh hari pertama, kedua dan ketiga. Berpesan di rute yang pertama, Faiz menganjurkan di sepuluh hari pertama bulan Ramadan untuk membersihkan diri dari dosa dan maksiat.

Dr Fachruddin Faiz SAg MAg (barisan depan dua dari kanan) berfoto bersama dengan para peserta Ramadan Public Lecture ke-5 di Masjid Manarul Ilmi ITS

Dr Fachruddin Faiz SAg MAg (barisan depan dua dari kanan) berfoto bersama dengan para peserta Ramadan Public Lecture ke-5 di Masjid Manarul Ilmi ITS

Adapun pada sepuluh hari kedua Faiz mengajak untuk mulai melepaskan diri dari keterikatan dunia, contohnya mengurangi ketergantungan pada media sosial. Bukan tanpa sebab, kita sering kali disibukkan dengan media sosial untuk mencari validasi dari orang lain. “Kita cenderung memamerkan keberhasilan di media sosial dan ketika gagal seringkali stres melanda,” ucap Faiz. 

Tak hanya itu, dosen yang telah mendalami filsafat lebih dari 30 tahun ini menekankan pentingnya melepaskan ego pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Menurutnya, rute ini memerlukan perjuangan untuk berhasil menghadapi diri sendiri. Pada fase ini ego diri sendiri menjadi musuh utama yang harus ditaklukkan. “Dengan berhasil melewati ketiga rute ini, membebaskan kita dari beban pikiran dan kelelahan hidup” tandasnya. (*)

 

Reporter: Syahidan Nur Habibie Ash-Shidieq
Redaktur: Gandhi Kesuma

Berita Terkait