ITS News

Selasa, 18 Maret 2025
18 Maret 2025, 15:03

Menyelami Makna Ramadan dengan Menyambut Malam Lailatulqadar

Oleh : itsriz | | Source : ITS Online
Ilustrasi malam Lailatul Qadar

Ilustrasi umat Islam saat menjalankan ibadah di malam Lailatul Qadar (sumber: ChatGPT.com)

Kampus ITS, Opini — Dalam bulan Ramadan terdapat sebuah malam terselubung yang dimaknai akan dilipatgandakannya pahala kebaikan bagi umat Islam. Malam tersebut merupakan malam Lailatulqadar atau sering disebut dengan malam kemuliaan. Di malam ini umat Islam dianjurkan meningkatkan ibadah dan melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya agar mencapai puncak Islam, Iman, dan Ihsan.

Pada malam penuh berkah ini, umat Islam memercayai bahwa akan hadir suasana hari yang tenang dan penuh kedamaian. Momen ini turut diikuti keyakinan oleh umat Islam akan turunnya malaikat ke bumi atas izin Allah untuk mengatur segala urusan. Kemuliaan malam ini sekaligus memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk memperbanyak ibadah dan introspeksi kepada Allah SWT.

Menelusuri Momen Datangnya Malam Lailatulqadar

Kemuliaan malam yang mendatangkan rahmat bagi umat Islam ini diyakini akan datang pada salah satu malam di bulan Ramadan. Meski demikian, kapan datangnya malam ini pada bulan Ramadan tidak pernah diketahui kepastiannya. Riwayat menyebutkan, hanya akan terdapat pertanda ataupun suasana yang menggambarkan datangnya malam seribu bulan tersebut. 

Salah satuya, disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yang mengatakan bahwa malam Lailatulqadar datang bertepatan pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadan. Tak hanya itu, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ath Thayalisi dan Al Baihaqi juga disebutkan, malam Lailatulqadar dicirikan dengan suasana yang tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Selain itu,  pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan.

Umat Islam membaca Al-Quran

Umat Muslim memperbanyak membaca Al-Qur’an dalam menggapai malam ketentraman (Sumber: Janabarnews)

Malam Muhasabah bagi Umat Islam

Apabila menemui suasana dan kondisi seperti yang diriwayatkan oleh para ulama di atas, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah kepada Allah SWT Selain memperbanyak amal ibadah, umat Islam juga dianjurkan untuk bertaubat nasuha atau meyakini diri untuk meninggalkan kemaksiatan dengan sungguh-sungguh. Sebab, malam tersebut merupakan malam penuh pengampunan bagi seluruh umat Islam.

Oleh karena itu, momen ini harus dirayakan sebaik-baiknya dengan membaca istigfar dan berdoa memohon dihapuskan segala keburukan dari sikap yang tercela. Dengan memohon ampun pada malam ini, sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah Al-Qadr ayat 3, “Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan”. Hal tersebut dimaksudkan, jika malam ini dihidupi dengan permohonan ampunan dan melakukan ritual keagamaan, maka itu lebih baik daripada melakukan ibadah selama seribu bulan.

Tak hanya demikian, Rasulullah SAW juga bersabda, ”Barang siapa mengerjakan bangun untuk beribadah pada malam itu karena iman dan mengharap ridho Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang”. Hadis ini meyakinkan bahwa sebagai umat Islam harus mengharap ridho Allah agar memberi  ampunan yang tidak bernilai. Maka, keikhlasan dan kesabaran menjadi kunci merebut momen pengampunan malam Lailatul Qadar.

Peristiwa Monumental Turunnya Al-Qur’an

Menyelami momen dan makna malam Lailatulqadar juga tidak akan terlepas peristiwa turunnya kitab suci  Al-Qur’an. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin menjelaskan turunnya Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar menjadi sebab tujuan utama anjuran untuk memperbanyak ibadah dan memohon ampun kepada Allah SWT. 

Lebih lanjut, malam Lailatulqadar juga menjadi simbol awal pencerahan Islam dalam membawa misi besar untuk mengubah umat manusia dari kebodohan menjadi cahaya ilmu dan keimanan melalui turunnya Al-Qur’an. Dengan itu, umat Islam harus memaknai Al-Qur’an dengan sebenarnya dan memperbanyak melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an pada malam bulan Ramadan khususnya malam Lailatulqadar. (*)

 

Ditulis Oleh:
Mohammad Fariz Irwansyah
Departemen Statistika
Angkatan 2024
Reporter ITS Online

Berita Terkait