ITS News

Selasa, 18 Maret 2025
18 Maret 2025, 17:03

Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat, ITS Gelar Webinar Pemetaan Bencana

Oleh : itskaii | | Source : ITS Online
Salah satu peserta webinar pemetaan bencana yang dilaksanakan secara daring

Salah satu peserta Webinar Pemetaan Bencana yang dilaksanakan secara daring

Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana, Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jawa Timur mengadakan webinar bertajuk Pemetaan Bencana. Acara ini membahas pentingnya mitigasi berbasis pemanfaatan teknologi dalam sistem peringatan dini.

Dalam webinar yang dilaksanakan secara daring ini, Wakil Dekan Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) ITS Dr Farida Rachmawati ST MT menjelaskan bahwa posisi Indonesia yang berada di tengah Cincin Api Pasifik membuatnya sangat rentan mengalami bencana alam. Kondisi ini tidak hanya memicu gempa bumi dan letusan gunung berapi, tetapi juga membuka peluang terjadinya bencana lain yang lebih parah apabila tidak dimitigasi dengan baik.

Berdasarkan fakta tersebut, Farida menyoroti pentingnya mitigasi bencana yang efektif untuk mengurangi dampak kerusakan akibat bencana. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah penerapan sistem peringatan dini yang baik. “Dengan sistem yang akurat, kita dapat mengidentifikasi daerah-daerah yang paling berisiko terhadap bencana tertentu,” terangnya.

Selaras dengan Farida, Ketua Tim Instrumentasi, Data, dan Informasi Bencana Geologi, Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Devy Kamil Syahbana juga memaparkan bahwa sistem peringatan dini berfungsi untuk memetakan, menganalisis, dan menyebarluaskan tanda awal bencana. Sistem yang efektif memungkinkan masyarakat dan pihak berwenang untuk segera mengambil langkah antisipatif.

Ketua Tim Instrumentasi, Data, dan Informasi Bencana Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Devy Kamil Syahbana menjelaskan terkait sistem peringatan dini di Webinar Pemetaan Bencana

Ketua Tim Instrumentasi, Data, dan Informasi Bencana Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Devy Kamil Syahbana menjelaskan sistem peringatan dini

Lebih lanjut, Ia menambahkan pemetaan bencana merupakan salah satu contoh mekanisme dalam sistem peringatan dini. Hal tersebut dikarenakan peta bahaya dan peta kawasan rawan bencana memiliki peran penting dalam mitigasi risiko. “Saat ini peta bahaya dan kawasan rawan bencana banyak digunakan untuk peringatan dini jangka panjang,” ungkapnya.

Hadir juga Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Dr Udrekh yang menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam menyebarluaskan informasi bencana. Menurutnya, pemetaan bencana bukan hanya sekadar menghasilkan peta, tetapi juga bagaimana informasi tersebut mudah diakses oleh masyarakat luas. “Untuk itu, kami mengembangkan platform InaRISK Web sebagai bagian dari langkah mitigasi bencana,” tuturnya.

Direktur Pemetaan dan Evaluasi Resiko Bencana BNPB Dr Udrekh ketika memaparkan terkait portal InaRISK di webinar pemetaan bencanaDirektur Pemetaan dan Evaluasi Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Dr Udrekh ketika memperkenalkan portal InaRISK yang menyediakan informasi lengkap terkait pemetaan bencana

Udrekh menambahkan, InaRISK Web adalah portal kajian risiko bencana yang menyediakan informasi lengkap mengenai ancaman bencana, kerentanan, kapasitas, serta indeks risiko bencana. Tidak hanya tersedia melalui portal, InaRISK juga dapat diakses melalui ponsel dengan mengunduh aplikasi InaRISK Personal. “Dengan begitu, masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi dan edukasi terkait upaya antisipasi bencana,” paparnya. 

Terakhir, webinar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana di Indonesia. “Ini menjadi salah satu upaya ITS  dalam membangun kesadaran dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Khaila Bening Amanda Putri
Redaktur: Fathia Rahmanisa

Berita Terkait