ITS News

Sabtu, 26 April 2025
31 Maret 2025, 09:03

Mudik Lebaran 2025, Tentang Tradisi dan Tantangan Infrastruktur

Oleh : itshar | | Source : ITS Online
Padatnya pemudik di jalan tol (sumber: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Padatnya pemudik di jalan tol (sumber: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Kampus ITS, Opini – Mudik lebaran merupakan tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh banyak orang. Kesempatan berharga ini menjadi pelepas dahaga setelah sekian lama tak berjumpa keluarga di kampung halaman. Namun, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah pemudik di 2025 ini terhitung menurun. Lantas, apakah penyebabnya?

Dikutip dari katadata.co.id, Menteri Perhubungan Republik Indonesia Dudy Purwagandhi memproyeksikan sebanyak 146,48 juta jiwa akan melakukan pergerakan selama libur Lebaran 2025. Angka ini menunjukan penurunan sebesar 24,33% dibandingkan tahun lalu sebanyak 193,6 juta orang. Sebanyak 81,5 juta orang dari keseluruhan total akan bergerak dari Pulau Jawa.

Penurunan jumlah pemudik tahun ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari kondisi ekonomi hingga perubahan pola kerja. Selain itu, perkembangan teknologi komunikasi juga memungkinkan silaturahmi virtual, sehingga mengurangi kebutuhan untuk melakukan perjalanan fisik. Panggilan video dan platform digital lainnya telah menjadi alternatif bagi keluarga untuk tetap terhubung tanpa harus mudik.

Grafik perbandingan jumlah pemudik dari tahun ke tahun (sumber: pusatdata.kontan.co.id)

Grafik perbandingan jumlah pemudik dari tahun ke tahun (sumber: pusatdata.kontan.co.id)

Meskipun jumlah pemudik menurun, tantangan infrastruktur tetap signifikan. Kepadatan lalu lintas khususnya di jalur utama masih memerlukan manajemen yang efektif. Peningkatan volume kendaraan yang keluar dari Jakarta diperkirakan naik hingga 60 persen dibandingkan hari biasa menurut otomotif.kompas.com. Oleh karena itu, koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan aparat keamanan menjadi kunci dalam mengatasi potensi kemacetan.

Kesiapan infrastruktur jalan menjadi faktor krusial dalam mendukung kelancaran mudik 2025. Pemerintah harus memastikan bahwa jalan tol dan jalan arteri dalam kondisi baik serta bebas dari hambatan yang dapat menyebabkan kemacetan. Perbaikan dan pelebaran jalan perlu dilakukan lebih awal agar tidak mengganggu arus mudik. Fasilitas umum lainnya, seperti rest area, SPBU, dan posko kesehatan harus ditingkatkan untuk mendukung kenyamanan pemudik.

Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan transportasi umum yang memadai dan terjangkau. Dengan adanya pilihan transportasi yang lebih baik, masyarakat tidak hanya bergantung pada kendaraan pribadi. Hal ini dapat mengurangi kemacetan di jalur mudik serta meningkatkan keselamatan perjalanan. Subsidi atau insentif bagi transportasi umum juga dapat menjadi solusi untuk menarik lebih banyak pemudik beralih ke angkutan massal.

Secara keseluruhan, meskipun data menunjukkan penurunan jumlah pemudik, para pemudik tetap memerlukan persiapan yang matang untuk menjamin kelancaran dan keamanan mudik. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan hingga sampai di kampung halaman ataupun liburan dengan pengalaman yang menyenangkan dan aman. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci suksesnya pelaksanaan tradisi tahunan ini. (*)

 

Ditulis oleh:
Harri Raditya Ardianto
Departemen Teknik Instrumentasi
Angkatan 2024
Reporter ITS Online

Berita Terkait