Dr Winda Narulidea ST MT menyampaikan orasinya pada promosi doktor baru Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS
Kampus ITS, ITS News — Produk segar atau perishable menjadi tantangan dalam bisnis ritel karena sifatnya yang mudah rusak. Menjawab persoalan ini, lulusan program doktoral Departemen Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Winda Narulidea ST MT tawarkan model kontrak bagi hasil guna meningkatkan efisiensi dan kolaborasi dalam rantai pasok.
Winda menyoroti bahwa banyak peritel produk segar yang menghadapi keterbatasan ruang penyimpanan. Hal ini mengakibatkan tingginya risiko kerusakan produk yang harus ditanggung oleh masing-masing individu. Kondisi ini diperburuk oleh tingginya biaya operasional dan minimnya insentif bagi pelaku rantai pasok untuk berinvestasi dalam teknologi pengawetan.
Situasi ini kian kompleks pasca pandemi berlangsung, terutama bagi peritel skala besar, seperti supermarket. Model bisnis yang selama ini bergantung pada stok bahan dalam jumlah besar menjadi sangat sulit untuk dipertahankan. “Kondisi ini menuntut adanya transformasi dalam pengelolaan rantai pasok agar lebih optimal dengan adanya digitalisasi yang semakin cepat,” ujarnya.
Melalui disertasi berjudul Model Kontrak Bagi Hasil Berbasis Konsinyasi untuk Koordinasi Rantai Pasokan Produk Perishable dengan Skema Vendor Managed Inventory (VMI), Winda mengusulkan pendekatan kolaboratif antara pemasok dan peritel. “Penggabungan kedua skema tersebut jarang dikaji secara bersamaan dalam studi sebelumnya yang berkaitan dengan bisnis ritel produk makanan segar,” ujar lulusan program magister ITS tersebut.
Menurut dosen di Universitas Internasional Semen Indonesia ini, VMI memungkinkan pemasok mengelola persediaan secara langsung di lokasi ritel. Sementara itu, sistem konsinyasi atau kerja sama bisnis dengan menitipkan barang kepada pihak lain untuk dijualkan membuat peritel hanya membayarkan produk yang benar-benar terjual. “Pendapatan dari penjualan kemudian dibagi berdasarkan proporsi yang disepakati di dalam kontrak,” tambahnya.
Kebahagiaan Dr Winda Narulidea ST MT bersama para kerabat dalam momen istimewa promosi doktoralnya
Penelitian Winda juga mempertimbangkan potensi dari investasi teknologi pengawetan secara kooperatif guna mengendalikan laju kerusakan produk di lokasi ritel. Perempuan asal Malang ini mencontohkan teknologi pengawetan seperti lemari pendingin berteknologi Phase Change Material (PCM) yang mampu menjaga kestabilan suhu meskipun pasokan listrik terganggu. Teknologi ini dinilai efektif dalam memperpanjang masa simpan produk segar sekaligus menekan potensi kerugian.
Selain melalui penerapan teknologi pendukung, doktor kelahiran 1989 ini pun turut mengembangkan dua model perencanaan kolaborasi, yakni horizon terbatas dan tak terbatas. Model horizon terbatas tepat diterapkan untuk perencanaan musiman atau kerja sama jangka pendek, sementara model horizon tak terbatas cocok untuk kolaborasi jangka panjang. “Pilihan horizon dapat disesuaikan dengan tujuan bisnis masing-masing pihak,” terangnya.
Lebih lanjut, Winda juga menggarisbawahi bahwa strategi kontrak terbaik sangat bergantung pada kondisi rantai pasok yang dihadapi. Skema seperti VMI, konsinyasi, dan bagi hasil terbukti efektif dalam mengurangi risiko kerusakan serta meningkatkan efisiensi. Selain itu, penyeimbangan antara keputusan penetapan harga dan pengisian ulang stok dengan karakteristik produk menjadi kunci dalam mengoptimalkan keuntungan rantai pasok secara menyeluruh.
Seiring meningkatnya permintaan akan produk segar dan konsistensi kualitas di pasaran, pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat menjadi solusi atas kompleksitas pengelolaan rantai pasok. Dengan demikian, penelitian ini juga mendukung penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 12, yang menekankan pentingnya pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. (*)
Reporter: Andra Eka Wijayanti
Redaktur: Ricardo Hokky Wibisono
Kampus ITS, ITS News — Dukung pertumbuhan ekonomi usaha lokal, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) secara resmi meluncurkan program Kuliah
Kampus ITS, ITS News – Lestarikan permakaman bersejarah di Surabaya, tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknologi Informasi (DTI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan kegigihannya dalam menjaga mutu pendidikan.
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melanggengkan komitmennya dalam berkontribusi bagi kesejahteraan UMKM. Kali ini,