Doktor lulusan Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS Ir Willy Tambunan ST MT IPM A Eng saat mempresentasikan hasil disertasinya pada Sidang Promosi Doktor
Kampus ITS, ITS News — Tingginya angka kecelakaan kerja menjadi salah satu permasalahan mendasar ilmu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan produktivitas usaha. Menanggapi kondisi tersebut, lulusan program doktoral Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) ITS Dr Ir Willy Tambunan ST MT IPM A Eng mengkaji pendekatan Total Worker Health (TWH) untuk mengintegrasikan K3 dengan kesejahteraan tenaga kerja.
Dalam sidang doktoralnya, Willy menyebutkan, tingginya angka kematian buruh yang tercatat oleh International Labour Organization (ILO) mempengaruhi hingga empat persen pendapatan nasional. Di sisi lain, tingkat kesejahteraan pekerja justru terus menurun sekitar satu sampai dua persen per tahun. Berangkat dari persoalan tersebut, Willy mengembangkan model integratif berbasis TWH dalam disertasinya di DTSI ITS.
TWH sendiri merupakan suatu kebijakan, program, dan praktik yang mengintegrasikan perlindungan dari bahaya kerja dengan program peningkatan kesejahteraan secara menyeluruh. Model ini dirancang untuk menjawab kebutuhan akan terciptanya lingkungan kerja yang sehat, aman, serta mendukung produktivitas jangka panjang.
Pada topik penelitiannya ini, dosen program studi Teknik Industri Universitas Mulawarman ini pun menyebutkan tiga tujuan utama yang menjadi fokus utamanya. Di antaranya yaitu mengkaji faktor-faktor yang menentukan kesejahteraan, merancang model integrasi TWH dengan intervensi, dan mengkaji hasil intervensi. “Intervensi dilakukan pada tiga aspek utama yaitu organisasi, lingkungan kerja, dan perilaku tenaga kerja,” tuturnya.
Guna menguji efektivitas intervensi pada tiga aspek utama tersebut, Willy menerapkan metode Quasi-Experimental dengan Solomon Four Group Design. Desain ini memungkinkan evaluasi menyeluruh terhadap pengaruh intervensi melalui perbandingan empat kelompok berbeda pada para tenaga kerja di lokasi penelitian.
Kepala Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS Prof Dr Ir Mokh Suef MScEng ketika menyandangkan gelar doktor kepada Ir Willy Tambunan ST MT IPM A Eng dengan selempang sebagai simbolis
Lebih lanjut, untuk mengukur tingkat kesejahteraan pekerja, Willy menggunakan instrumen Wellbeing Questionnaire yang telah dimodifikasi sehingga mencakup lima pendekatan variabel. Kelimanya yaitu evaluasi kerja, kebijakan dan budaya tempat kerja, kondisi fisik lingkungan kerja, status kesehatan, serta peran sosial dan komunitas. “Seluruh variabel ini akan menghasilkan total 25 subdomain, yang selanjutnya menghasilkan 89 indikator kesejahteraan tenaga kerja,” ucap Willy dalam sidang doktoralnya.
Keseluruhan rangkaian riset tersebut, dijalankan Willy pada industri pertambangan mineral batubara. Terkait hal ini, hasil penelitiannya menunjukkan dampak signifikan dari intervensi berbasis TWH terhadap peningkatan kesejahteraan dan keselamatan kerja. Tak hanya itu, ia berhasil membuktikan bahwa setiap Rp 1 yang diinvestasikan dalam implementasi TWH akan menghasilkan pengembalian sebesar Rp 5,20 kepada perusahaan.
Dalam hal ini, model TWH yang dikembangkan oleh Willy juga bersifat holistik dan bersandar pada pendekatan reflective-order-one dan formative-order-two guna mengukur kesejahteraan tenaga kerja secara objektif dan subjektif. “Kami tidak hanya menghasilkan pengukuran kualitatif, tetapi juga kuantitatif untuk mengetahui berapa kontribusi yang diberikan oleh masing-masing variabel maupun indikator,” ujarnya.
Atas kontribusi dan keterbaruan yang dihadirkan, penelitian penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) ini berhasil meraih penghargaan di dua konferensi internasional sekaligus. Keduanya ialah Best Presenter dalam Doctoral Consortium: Advancing Innovative Management Technology for Sustainable Development 2023 serta Best Paper dalam The 5th International Scientific Meeting on Public Health and Sports 2023.
Pun penelitian ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3 yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta poin 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Willy berharap, implementasi TWH di tempat kerja mampu meningkatkan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja serta mewujudkan kesejahteraan baik objektif maupun subjektif. “Semoga semakin banyak perusahaan yang berinvestasi di bidang K3 guna meningkatkan produktivitas,” tutupnya. (*)
Reporter: Putu Calista Arthanti Dewi
Redaktur: Mifda Khoirotul Azma
Kampus ITS, ITS News —Memenuhi kebutuhan penyelia halal berkualitas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tekno Sains Academy menggelar
Kampus ITS, ITS News — Dukung pertumbuhan ekonomi usaha lokal, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) secara resmi meluncurkan program Kuliah
Kampus ITS, ITS News – Lestarikan permakaman bersejarah di Surabaya, tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknologi Informasi (DTI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan kegigihannya dalam menjaga mutu pendidikan.