ITS News

Sabtu, 02 November 2024
10 Februari 2011, 16:02

Teknik Informatika: Latih Calon Ahli Programming Dunia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pelatnas diadakan demi menyiapkan TOKI untuk International Olympiad in Informatics (IOI) di Pattaya, Thailand, bulan Juli nanti. Hanya akan ada empat orang perwakilan TOKI yang akan mengikutinya. Karena itu, tim TOKI akan disaring secara bertahap. Pelatnas II ini merupakan ajang penyaringan kedua, dari 18 menjadi delapan orang.

Mulai hari Senin (7/2) hingga 26 Februari, peserta Pelatnas II akan digembleng dengan materi-materi programming. Pelatihnya berasal dari pihak koordinator yang terdiri dari universitas ITS, ITB, UI, dan Bina Nusantara. Mereka yang dibantu dengan panitia dan asisten dari mahasiswa TC. Salah satunya adalah Rully Soelaiman S Kom M Kom, salah satu dosen TC.

Mengajar para murid SMA ini tentu saja berbeda dengan mengajar mahasiswa. Apalagi, semua siswa ini merupakan yang terbaik dari teman-teman yang seusia. “Tingkat yang mereka pelajari setara dengan mahasiswa S-2,” tutur Rully.

Lagipula, konteks pengajaran juga berbeda. Tidak seperti dalam kuliah yang bisa lulus semua, mereka diajar untuk menang atau siap gugur. Hal ini karena hanya kedelapan orang dengan skor tertinggi itulah yang akan bisa melanjutkan ke tingkat berikutnya.

Rully juga membandingkan keadaan pelatihan tahun ini dengan tahun 2010. Ia bercerita, bahwa dalam tim tersebut terdapat beberapa alumni siswa yang pernah mengikuti kejuaraan internasional dan memenangkan medali perak. Sehingga pelatihan terasa lebih ringan karena keterampilan serta pengalaman yang lebih tinggi.

Bila dibandingkan lebih dalam, tahun ini memang beban yang ada dirasa cukup berat. Materi yang diberikan juga padat. Selain itu, para pelatih pun berpacu dengan waktu.

Sejak pukul delapan pagi, mereka mendalami materi di ruang kelas. Setelah istirahat sekitar pukul sepuluh mereka mendapat latihan dan tugas-tugas di laboratorium. Ini berlangsung hingga pukul enam sore hari.

Kedelapanbelas siswa ini berkutat di ITS selama enam hari seminggu. Beberapa ruangan kelas disediakan khusus untuk mereka, termasuk laboratorium komputer dan ruang server.

Uniknya, meski materi berasal dari TOKI, namun para mahasiswa asistenlah yang bertugas untuk membuat soal-soal latihan dengan didampingi oleh para pelatih. “Kadang-kadang, kami juga harus belajar banyak untuk membuat soal-soalnya,” papar Fahmi Akbar Saputra, salah satu asisten. Mahasiswa angkatan 2008 ini melanjutkan, meski jumlah soal latihan hanya sekitar 3-4 buah, namun penyelesainnya membutuhkan waktu sekitar lima jam.

Dalam minggu-minggu ke depan, Rully akan didampingi oleh pelatih dari Universitas Bina Nusantara (Binus). Beberapa alumni TOKI, seperti Stephen Halim yang saat ini melanjutkan pendidikan di National University of Singapore (NUS) dan Brian Marshall dari Nanyang Technology University (NTU), juga akan melatih para peserta.

Yang pasti, mengajar para siswa berbakat ini benar-benar harus dilakukan oleh orang-orang yang handal. Karena mereka adalah orang-orang dengan potensi besar untuk menjadi sangat ahli dalam bidangnya. ”Para alumni TOKI ini banyak yang bekerja sebagai tim inti dari berbagai firma besar dunia, seperti Facebook dan Google,” ujarnya bangga. (lis/hoe)

Berita Terkait