ITS News

Kamis, 23 Januari 2025
11 April 2011, 11:04

Sinchan School, Mulai Buat Bunga hingga Rapor Produksi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dijelaskan Mohammat Faisol Anwar, program Sinchan School memang secara khusus mengkreasikan sampah menjadi kerajinan tangan bernilai jual. "Sampah yang diutamakan di sini adalah sampah dari botol plastik," tambah salah satu anggota PKM tersebut. Ia sendiri beranggapan, pelatihan semacam ini bisa menjadi modal untuk masa depan anak-anak panti asuhan.

Dalam pemberian materi, Sinchan School memang telah menyiapkan empat modul. Mulai dari pembuatan bunga dari botol minuman produk susu instan, pembuatan taplak dari sedotan air mineral kemasan gelas, hingga pembuatan tempat pensil dari kertas  daur ulang dan daun kering. Serta modul terakhir yakni pembuatan tempat tisu dari bahan yang sama pula dengan bahan untuk tempat pensil.

Keempat materi tersebut memang disesuaikan dengan minat anak-anak panti. "Kalau sudah minat, pasti mereka juga antusias," ungkap mahasiswa angkatan 2007 itu tersenyum. Tak heran, materi pembuatan bunga disambut penuh antusias. Bahkan, proses produksi yang baru saja mereka geluti, menjadi kegiatan favorit tersendiri. Hal itu jelas terlihat dari waktu kedatangan mereka yang lebih pagi ketimbang pengajarnya.

"Anak-anak panti sudah bisa membuat bunga dari botol. Hasilnya pun bagus," tutur Faisol bangga. Ia sendiri tak menyangka, butuh waktu yang cukup singkat untuk pemahaman materi pelatihan tersebut. Bahkan, hasil produksi anak-anak sudah melebihi target. Ada yang sudah menjual bunga karyanya seharga Rp 5 ribu.

Mengenai penjualan hasil produksi, Faisol mengungkapkan akan ada kerjasama dengan  Desa Jambangan. "Desa ini memiliki toko barang bekas," tutur Faisol lagi. Dengan adanya kerjasama ini, hasil karya anak-anak panti dapat terjual. Sedang, hasil penjualannya tetap diberikan pada sang anak. Hal itu akan menjadi bagian dari rapor produksi.

Lalu, bagaimana jika hasil produksi anak-anak panti terlampau banyak? Dengan tegas Faisol menjawab, momen-momen penting di ITS akan menjadi solusinya. "Ada banyak kegiatan di ITS yang bisa menjadi ajang penjualan, seperti Pasar Minggu ITS," terangnya.

Tak hanya itu, tim Faisol juga akan melakukan pelatihan intensif bagi anak-anak panti yang sedang menempuh studi di bangku SMA. "Kami ingin mereka membantu mengontrol proses produksi dan pembukuan adik-adiknya," harap Faisol. (esy/hoe)

Berita Terkait