Suasana ITS mulai menunjukkan aktifitas yang ramai terlihat khususnya di BAAK (Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan). Hilir mudik mahasiswa, baik itu mahasiswa baru dan yang lama mulai terlihat. Memang kondisi seperti ini dapat kita temui setiap awal semester, karena di gedung yang terletak di depan perpustakan ini segala bentuk birokrasi untuk urusan studi dilaksanakan. Mulai dari pandaftaran mahasiswa baru sampai dengan pengambilan dan mengembalian Formulir Rencana Studi (FRS).

Meskipun demikian, para mahasiswa baru kelihatan sudah mulai dapat mengikuti birokrasi seperti itu. Birokrasi yang tidak akan ditemui mereka (mahasiswa baru,red) selama masih di sekolah. Malahan birokrasi ini cukup memakan waktu dan biaya. Misalnya saja, mereka diharuskan membayar sekitar Rp. 750.000,-di bank BNI, kemudian tes kesehatan di poliklinik yang terletak sekitar 2 km dari BAAK, setelah itu kembali lagi ke BAAK.

Proses pendaftaran inilah yang membuat sebagian mereka kelihatan bingung harus kemana dan berbuat apa. Hal itu karena kurang jelasnya informasi, meski setiap informasi ditempel di papan pengumuman oleh pihak BAAK. Kejadian seperti itu, dialami orang tua Pipit Dwi Puspitasari, meski dirinya berasal dari Surabaya. Tapi untuk masalah ini cukup membuat orang tua dan puterinya merasa kebigungan. Untung saja, dia punya kenalan karyawan di ITS. Jadi masalah tersebut dapat terpecahkan. "Mas, kalau nggak ada teman saya yang ada di ITS. Saya akan kesulitan," katanya.

Tetapi tidak semua mahasiswa baru merasa kesulitan dengan birokrasi semacam itu. Seperti, yang dilakukan, I Putu Wahyu Desy, gadis yang berasal dari SMU Sooko Mojokerto. Proses yang dilakukanya tidak mengalami kesulitan yang cukup berarti. Malahan dirinya bisa tahu berbagai hal tentang ITS. Seperti, nama jalan, jurusan, dan hal-hal yang lainnya. "Saya dan teman-teman selama pendaftaran, dapat pengalaman banyak dan tahu beberapa hal," tegas cewek yang diterima di Teknik Kimia. (rom/li)