Seringkali kita bertanya, apakah materi-materi yang kita terima dalam perkuliahan semuanya digunakan dalam dunia kerja? Dan sering juga kita mendapat cerita dari senior-senior kita, bahwa hanya sekitar 10% yang kita aplikasikan dari apa yang kita dapat di bangku kuliah untuk dunia kerja. Kemudian bagaimana cara kita menyikapi hal ini?
Sebenarnya ada banyak cara, salah satunya ikutan program Co-Op. Co-Op adalah salah satu program kegiatan kemahasiswaan ITS yang mendukung pelaksanaan mutu pendidikan dan relevansi pendidikan. Co-Op sendiri diambil dari Co-Operative Academic Education, dan diperuntukkan mahasiswa program sarjana (S-1). Dengan program tersebut, maka dapat diperoleh keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara perguruan tinggi dengan dunia usaha atau industri (manufaktur dan jasa).
Co-Op bersifat sukarela dan selektif, dimana mahasiswa yang berminat dapat mengajukan permohonan dan menempuh seluruh proses seleksi. Syarat yang harus dipenuhi bagi mahasiswa yang ingin mengajukan adalah telah menyelesaikan semester 6 atau lebih. Fasilitas yang diberikan jika menjadi peserta Co-op, mendapat kompensasi keuangan serta bantuan lain, misalnya asuransi, transpor, dan pemondokan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Apabila peserta tidak mengikuti peraturan yang telah ditentukan perusahaan, maka ia akan dikembalikan ke perguruan tinggi asal. Yang menarik, keikutsertaan co-op dapat menggantikan Kerja Praktek.
Pelaksanaan co-op selama 3 sampai 6 bulan, dan seleksi bagi calon mahasiswa co-op mencakup hard skills (kemampuan akademik) dan soft skills (kepribadian, kemampuan bersosialisasi dalam dunia usaha/industri). Dan satu lagi yang sangat menarik dari program ini adalah sertifikat yang diberikan. Terbagi menjadi tiga, sertifikat diterima bekerja tanpa batas waktu, sertifikat diterima dengan batas waktu dan sertifikat lulus biasa.
Sampai saat ini dunia usaha yang telah melaksanakan program co-op dengan FTI-ITS (dalam 2001), untuk industri manufaktur adalah PT.Toyota Astra Motor (12 mahasiswa), PT.Pembangkit Listrik Jawa-Bali (17 mahasiswa), PT.Philips Ralin (8 mahasiswa), PT.Perkin Elmer (3 mahasiswa) dan PT.Indonesia Power (38 mahasiswa dengan status on job training), sedangkan untuk industri jasa, ada PT.Telkom pusat (9 mahasaiswa), PT Telkom Divre V (32 mahasiswa), PT. Exelcomindo Pratama (6 mahasiswa) dan PT.Mitrais (3 mahasiswa).
Untuk pendaftaran dibagi menjadi 3 model. Yang pertama, pendaftaran dilaksanakan sesuai jadwal semester di ITS, September s/d Januari atau Februari s/d Agustus. Yang kedua, pendaftaran dilaksanakan sebagian pada libur semester di ITS, Juni s/d Agustus dan dilanjutkan Februari s/d Mei. Dan model yang ketiga, pendaftaran dilaksanakan sesuai jadwal liburan semester di ITS, Juni s/d Agustus dan dilanjutkan pada tahun akademik berikutnya, Juni s/d Agustus. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi PD III FTI-ITS.(u-d/bch)
Kampus ITS, ITS News — Teknologi pascapanen memiliki peranan penting dalam menjaga mutu hasil panen sebelum dipasarkan. Peduli akan
Kampus ITS, ITS News — Dalam misi memperkenalkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kepada masyarakat umum, setiap tahunnya ITS
Kampus ITS, ITS News — Semakin tingginya kebutuhan listrik rumah tangga menyebabkan perlu adanya inovasi sumber energi terbarukan sebagai
Kampus ITS, ITS News — Kesalahan yang sering terjadi pada optimalisasi sistem mesin menjadi fokus Institut Teknologi Sepuluh Nopember