ITS News

Sabtu, 18 Januari 2025
25 September 2014, 21:09

Awali Kajian Rutinan Lewat Bedah Buku

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam kajian yang berlangsung selama dua jam itu, para peserta diarahkan pada pembahasan bedah buku berjudul Risalah Cinta di Bumi Formosa. "Sengaja diawali dengan bedah buku, biar merangsang teman-teman untuk mengikuti acara ini," ujar Muhyidin, Ketua LDJ. Pria tersebut juga menambhakan bahwa kajian ini nantinya akan menjadi bahan evaluasi untuk kajian rutin selanjutnya.

Pemateri yang mengisi acara ini sendiri merupakan dari salah satu dosen material metalurgi, yakni Dr A Sigit Triwicaksono ST MT. "Lewat acara ini saya bermaksud memberikan motivasi kepada anak-anak agar senantiasa optimis menghadapi hidup di zaman sekarang," tuturnya. Menurutnya lewat kasih sayang dan cintalah agama Islam bisa berkembang menjadi sebuah peradaban besar seperti yang terjadi di masa lampau.

"Islam tidak sebatas ritual ibadah saja, seperti melaksanakan zakat, ibadah haji dan lain-lain" tegasnya. Harus ada hal lain yang perlu dilakukan oleh orang-orang yang mengaku muslim.

Lebih lanjut, Sigit meneruskan bahwa mendakwahkan islam itu jangan sampai membuat orang lain takut. Sebab kekerasan yang dilakukan oleh oknum tertentu justru menyebabkan Islam sering dianggap agama yang keras.

Buku yang dibedah kali ini merupakan buku yang ditulis Sigit. Ada dua aspek yang menjadi inti dari buku tersebut, yakni aspek perjalanan Sigit dan keadaan Islam selama belajar di Taiwan. Ada pula beberapa cerita fiktif yang masih ada hubungannya dengan perjalanan isllam di bumi formosa (sebutan lain Taiwan, red).

Diakuinya, Taiwan merupakan negara yang terbuka dengan semua agama. "Asalkan kita tidak mengganggu kenyamanan mereka, mereka baik-baik saja kepada para muslim," tambahnya. Ia menceritakan bahwa Taiwan ternyata merupakan negara berpenduduk muslim. Menurut perkiraannya, 50 tahun yang lalu penduduk muslim Taiwan ada sekitar 50 ribu.

Selama di Taiwan, dirinya dan rekan-rekan muslim di Taiwan pun mengaku tidak segan-segan untuk melaksanakan kegiatan pengajian disana. "Kegiatan seperti diadakan agar memberi pencerahan tentang ilmu agama," ucap laki-laki yang melaksanakan S3 di negara Taiwan. Ia berharap agar kegiatan bedah buku seperti ini bisa dilakukan secara lebih massal dan mengundang banyak orang. (hil/ran)

Berita Terkait