Buku yang berisi pendapat, komentar, dan berita terkait bencana tersebut mengambil sampel bencana sejak tahun 2006 hingga 2013. Dalam penulisannya, buku tersebut dibagi menjadi lima bagian yang berguna mengantarkan pembaca pada pengenalan hingga menuangkan sisi lain atas cara pandang terhadap persoalan bencana di Indonesia.
Amien mengaku proses penulisan buku tersebut dimulai dengan pengumpulan tulisannya terkait bencana, baik yang diterbitkan di media ITS (ITS Online) maupun media surat kabar seperti koran dan majalah. "Proses pengumpulan tersebut dimulai sejak pertengahan 2014 dan selesai pada Desember tahun lalu," terang Kepala LPPM bidang Pusat studi Kebumian, Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) tersebut.
Lebih lanjut, tulisan yang telah terkumpul tersebut lalu dibingkai dalam satu buku yang kemudian diterbitkan oleh LPPM ITS. Demikian pula dalam penulisan buku tersebut, ia mendapatkan dukungan dari beberapa pihak yang bergerak dalam hal penanggulangan bencana, seperti Humanitarian Forum, Oxfam, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Non-Governmental Organization (NGO).
Dalam penulisannya, Amien mengaku menyoroti bencana gunung meletus, gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kebakaran, dan semburan lumpur di Sidoarjo. Tak hanya itu, ia juga menuliskan beberapa puisi tentang bencana Indonesia.
Dalam bukunya Amien berpendapat bahwa sebagian masyarakat tidak tahu apakah daerah yang ditinggalinya rawan bencana. Sedangkan sebagian lainnya tahu dan mengerti, namun tidak mau peduli dengan hal tersebut. "Contohnya adalah penduduk yang tinggal di sekitar aliran sungai," ungkap pembina organisasi Mahasiswa Penanggulangan Bencana (Mahagana) ITS tersebut.
Dalam bukunya, Amien juga membandingkan Indonesia dengan negara Jepang yang juga sering terkena bencana alam. Namun, karena kesadaran masyarakatnya, Jepang mampu mengurangi risiko bencana tersebut. "Sangat berbeda dengan masyarakat Indonesia yang bahkan menikmati bencana," terang dosen Jurusan Teknik Geofisika ITS tersebut.
Dikatakan oleh Amien, buku tersebut sudah diterbitkan sebanyak 250 eksemplar. Rencananya, launching buku tersebut juga akan digelar di kampus ITS dengan mengundang perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPPD). Kemudian akan dibagikan kepada keempat pihak yang mendukung penulisan buku tersebut, termasuk setiap jurusan yang ada di ITS dan pemerintah.
Di akhir, Amien juga berharap kesadaran masyarakat akan timbul untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mau memberikan pengaruh baik bagi alam untuk mengurangi kemungkinan bencana. "Dengan demikian masyarakat tidak lagi menyalahkan alam ketika terjadi bencana, tetapi mau mencari akar permasalahan bencana tersebut dan menuntaskannya," pungkasnya. (ven/man)
Kampus ITS, ITS News — Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Dorong pertumbuhan ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perempuan di Indonesia, Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus perluas kolaborasi dengan industri di berbagai sektor. Hal ini
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan ekosistem riset yang unggul. Sejalan