Antrian loket yang begitu panjang tak membuat para pengunjung bursa karier itu mengeluh untuk bisa mengikuti jalannya acara demi acara yang disuguhkan oleh SAC ITS di Graha 10 Nopember. Bursa yang digelar mulai 25/09 sampai 27/09 itu sukses menarik perhatian alumni dari berbagai perguruan tinggi.
Seperti yang dikemukakan Asri, salah satu pengunjung bursa,"Saya tahu ada acara kayak beginian dari teman saya yang kebetulan kuliah di ITS," ujarnya. Alumni Psikologi Unair ini mengakui besarnya manfaat mengikuti bursa kerja semacam ini. " Mudah karena tidak perlu susah-susah mencari lowongan pekerjaan," pungkasnya.
Kegiatan yang turut disponsori oleh salah satu media massa terbesar ini, menyuguhkan empat acara yang terangkum dalam satu nama kegiatan, Bursa Karier Indonesia. Keempatnya adalah pameran industri, presentasi indstri, display poster dan seminar.
Untuk pameran industri dibuka stan-stan yang meghadirkan beragam informasi seputar dunia kerja masing – masing perusahan sekaligus perekrutan calon tenaga kerja saat itu juga. Ada dua tipe stan yaitu terbuka dan tertutup. Terbuka disini maksudnya, perusahaan itu yang melayani para pengunjung termasuk pelamar kerja dengan mengutus beberapa perwakilan dari perusahaannya sendiri, sedangkan stan tertutup biasanya hanya menitipkan brosur informasi plus melayani siapa saja yang ingin melamar lowongan kerja di perusahaan tersebut.
Perbedaan yang sangat mencolok terlihat dari segi penampilan stan itu adalah stan tertutup diisi oleh dua perusahaan dan dijaga oleh panitia bursa dari SAC. Bursa kali ini hanya menjatah 12 stan, 8 stan terjual yang merupakan stan terbuka dan 4 stan yang lain bersifat tertutup. Kebanyakan berasal dari luar Surabaya bahkan ada perusahaan asing yang ikut berpartisipasi.
"Kami menyelenggarakan acara seperti ini 2 kali setahun dan itupun dananya ya berasal dari sewa stan, presentasi industri dan display poster. Kalau mengandalkan dana dari ITS nggak bakalan cukup," terang Ir.Heru Lumaksono,MT, ketua bursa karier di SAC ITS.
Dosen Poltek Elka ini memang mematok harga sewa tiap stan sebesar 2 juta rupiah, untuk presentasi industri 1,5 juta rupiah sedangkan diplay tiap posternya 250 ribu rupiah. Satu lagi dana masukan yang berasal harga tiket masuk pengunjung yang dibagi dalam dua kelompok, mahasiswa/alumni ITS dikenai 1500 rupiah per orang dan pengunjung dari luar ITS dijatah dua kali lipatnya.
Karena hal diatas, Junaedi, salah satu pengunjung, menggerutu. "Masa mau lihat-lihat aja disuruh bayar, padahal tahun tahun sebelumnya nggak pernah begitu," ujar mahasiswa Teknik Perkapalan ini, kecewa. Dia menambahkan prosedurnya juga agak rumit karena masih harus menunjukkan identitas segala.(d1ti/har)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan prima bagi masyarakat. Sebagai
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk mengolah pisang menyebabkan kurang produktifnya masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya
Kampus ITS, ITS News — Semakin menunjukkan keunggulannya di bidang teknologi informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih empat
Kampus ITS, ITS News — Potensi sumber daya alam daerah memiliki peran krusial dalam upaya pemberdayaan masyarakat lokal. Sadar