ITS News

Sabtu, 27 Juli 2024
15 Maret 2005, 12:03

RUBAH METODE TUGAS RANCANG

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Lokakarya Nasional Kurikulum Inti Jurusan Teknik Perkapalan yang telah diadakan beberapa waktu lalu memutuskan bahwa untuk mata kuliah tugas merancang sebanyak 9 SKS. Namun, hal itu tidak dibahas lebih lanjut didalam lokakarya.

"Sebenarnya bukan tidak dibahas, tapi waktu mengenai masalah tugas rancang ( TR ) masih dalam pembicaraan oleh tim kurikulum. Dan sebenarnya lagi, masalah kurikulum untuk TR menjadi masalah yang menimbulkan perdebatan hebat diantara tim kurikulum," ujar Eko Panunggal, ketua tim kurikulum inti.

Menindaklanjuti masalah tersebut, tim kurikulum langsung membicarakannya usai lokakarya sampai akhirnya diperoleh kesepakatan beberapa hari lalu. "Sesuai kesepakatan tim kurikulum, TR yang jumlah bebannya 9 SKS itu dibagi dalam tiga semester. Untuk Teknik Perkapalan ITS, masing-masing semester diberikan beban 3 SKS dan untuk Teknik Perkapalan PTN maupun PTS lain tergantung dari kebijaksanaan mereka," terang dosen T. Perkapalan ini.

Lebih lanjut Eko menjelaskan bahwa TR yang diberlakukan untuk kurikulum baru itu nantinya akan sangat berbeda dengan kurikulum lama. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa mendapat data-data berupa ukuran utama kapal untuk mengerjakan tugas rancang. Dan data tersebut berlaku untuk mengerjakan TR I sampai TR V.

"Untuk kurikulum yang baru kali ini kita akan tetap berikan data ukuran utama kapal, tapi hanya untuk mengerjakan TR I yang nantinya namanya juga berubah menjadi Tugas Rencana Garis atau Lines Plan. Setelah itu, untuk mengerjakan TR selanjutnya, yaitu TR I, II dan III mereka harus menentukan sendiri ukuran kapalnya," kata Eko.

Namun demikian, Eko melanjutkan, mahasiswa tetap diberikan data. Hanya saja, yang mereka dapatkan bukan data ukuran kapal, tapi tergantung dari jenis kapal yang akan mereka rencanakan. "Data itu nantinya bisa berupa beban muatan bagi yang merencanakan kapal kargo misalnya, atau data yang lain tergantung tipe kapal mahasiswa dan ukuran utama kapal mereka sendiri yang tentukan. Nah, dari situ mereka diharapkan bisa tahu apa pengaruh dari ukuran yang mereka rencanakan itu terhadap stabilitas dan pengaruh lainnya," lanjutnya.

Dengan adanya metode semacam itu, diharapkan lulusan Perkapalan nantinya benar-benar bisa merancang sebuah kapal dengan ukuran yang mereka tentukan sendiri. "Jadi, dalam mengerjakan TR mereka tidak hanya melakukan penghitungan atau menggambar saja. Tapi, juga bisa membuat sebuah perencanaan kapal," tutur Eko.(sept/rom)

Berita Terkait