ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

PROF. Dr. TASLIM ERSAM : "BIODIVERSITAS TUMBUHAN SEBAGAI SUMBER MODEL MOLEKUL BARU DALAM BIDANG KESEHATAN DAN BIOINDUSTRI&#8221

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Suasana haru dan bahagia terpancar dari wajah keluarga atau kerabat, Rektor ITS beserta Guru Besar ITS dan para undangan yang hadir dalam acara pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Taslim Ersam, Msi. Acara yang diawali dengan tari Srampang dan dilanjutkan dengan tari Lilin dari Sumatra Barat yang mampu membuat awal acara pengukuhan semakin khidmat.

Berangkat dari keragaman hayati yang telah melekat dan menjadi penting bagi kehidupan sosial-ekonomi dan kebudayaan masyarakat Indonesia, Prof Dr. Taslim Ersam, Msi sangat tertarik untuk mengangkat serta mengkaji spesies tumbuhan dalam sentuhan sains ilmu kimia yang ditekuninya. Orasi ini disampaikan oleh Prof. Dr. Taslim Ersam, Msi dengan bidang studi Ilmu Kimia Bahan Hayati dan Spektroskopi Senyawa Organik pada saat acara yang dikukuhkan oleh Rektor ITS Dr. Ir. Mohammad Nuh DEA kepada , Rabu (28/1) kemarin.

Mengingat Indonesia memiliki mega-biodiversity (keanekaragaman hayati raksasa) kedua di dunia stelah Brasil. Prof. Taslim Ersam menuturkan, "Saya menjadikan mega-biodiversity tersebut sebagai "Content of Chemichal" atau obyek yang banyak tersimpan kandungan bahan-bahan kimia yang berguna bagi masyaralat". Tumbuh-tumbuhan mampu merekayasa dan menghasilkan bahan-bahan kimia dalam jumlah besar yang terdiri dari berbagai jenis, dan masing-masing jenis mengandung beranekaragam molekul yang tak terbatas pula jumlahnya.

Masih dalam pidato pengukuhan jabatan sebagai Guru besar Prof. Taslim Ersam mengemukakan penelitiannya bahwa terhadap tiga spesies tumbuhan genus Artocarpus pada famili Moraceae yang berasal dari Sumatra Barat. Spesies Artocarpus dadah mulai dari kulit akar sampai kulit batang dapat diekstraksi berturut-turut menggunakan pelarut organic dari non-polar sampai polar, dimisalkannya heksana, kloroform, aseton dan methanol. Masing-masing ekstrak difraksinasi dengan berbagai cara kromatografi dan Taslim Ersam menyayangkan bila keanekaraganaman hayati tidak ditindak lanjuti dengan riset yang lebih mendalam, tambahnya lagi.

Sementara itu, Rektor ITS Dr. Ir. Muhammad Nuh DEA dalam sambutannya mengatakan bahwa jabatan Guru Besar merupakan awal dari perang memasukki hutan belantara ilmu," ungkap Nuh. "Sehingga seorang Guru Besar harus melalui proses yang panjang dan juga harus mampu memiliki integritas, komitmen dan tanggung jawab", tambahnya lagi. Komitmen yang harus dipegang oleh seorang Guru Besar yakni sebagai fungsi pencerah bagi masyarakat sekitarnya, dan semoga Taslim Ersam bersama kolega-koleganya mampu berkiprah seterusnya, pungkas pidato Rektor ITS. (mut/rom)

Berita Terkait