Mengawali wejangannya, Heru, sapaan akrabnya menjelaskan, dari sudut pandang waktu, pertarungan yang ditempuh oleh seluruh kontingen sangat sebentar jika dibandingkan dengan persiapannya. ”Pertarungan yang Anda lalui hanya 15 menit presentasi, namun yakinlah tidak ada pencapaian terbaik yang didapatkan dengan persiapan yang singkat,” ucap dosen Departemen Teknik Kimia tersebut.

Pada persiapan ini, semua stakeholder  yang terkait dengan Pimnas baik dosen pembimbing, tim tujuh, dan tim kawal serta peserta Pimnas tentu merasa kelelahan. ”Mungkin bahkan ada beberapa dari Anda yang merasa keberatan jika harus ikut melanjutkan pertarungan ini. Oleh karena itu, untuk membalas rasa lelah dan capek dari dosen pembimbing dan tim lainnya, peserta hendaknya memberikan yang terbaik dalam 15 menit presentasi,” tuturnya menaikkan semangat para peserta.

Heru mengatakan, sedikit banyak, Pimnas merupakan pembelajaran baik bagi peserta untuk menghadapi pertandingan nyata menghadapi dunia. ”Lewat Pimnas ini, kalian akan belajar bahwa sesuatu tidak dapat diraih dengan mudah, melainkan dengan kerja keras dan upaya sungguh-sungguh,” terang pria berkacamata tersebut.

Ketika mendapatkan hasil terbaik dari segala kerja keras yang telah dilakukan maka semua rasa lelah akan terbayarkan. Begitu juga dengan ITS akan sangat bangga jika kontingen ITS mendapatkan hasil terbaik pada Pimnas tahun ini.

Dr Darmaji SSi MT, Direktur Kemahasiswaan ITS yang juga hadir pada acara tersebut juga memberi wejangan kepada kontingen ITS. Darmaji meminta peserta memberikan performa terbaik agar bisa membanggakan orang tua mahasiswa dan juga ibu yang luruh ITS.

”Kita sudah bersiap sangat lama dan kesempatan untuk membanggakan orang tua serta almamater masih ada. Oleh karena itu, peserta harus menggunakan momentum ini dan menyempurnakannya dengan membawa gelar jawara pertama ke kampus ITS,” ucap dosen Departemen Matematika tersebut.

”Kita sudah sampai diujung, jangan loyo. Ayo hari ini kerahkan semua tenaga yang ada untuk menghasilkan yang terbaik,” tutup Darmaji diikuti doa bersama. (jel/mis)