ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
06 September 2017, 09:09

Lapan kembali Libatkan ITS dalam Pembuatan Satelit

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam seri satelit A milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Lapan telah berhasil meluncurkan satelit A1 pada 2007, kemudian meluncurkan satelit Lapan A2 pada 2012, satelit Lapan A3 pada 2016 dan Lapan A4 yang seang berada dalam proses produksi. Untuk satelit A5, Lapan secara khusus bekerja sama dengan Chiba University.

Bertempat di Sidang Utam Rektorat ITS, Dr Albertus Herumengungkapkan kerja sama antara Lapan dan Chiba University telah berlangsung sejak MoU pada Mei 2013. Chiba University diwakili Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory (JMRSL) milik Prof Josaphat Tetuko Sri Sumantyo PhD. “Lapan akan mengerjakan Platform/BUS-nya sedangkan Profesor Josaphat akan sensor SAR untuk payloadnya," ungkap ketua tim satelit Lapan A5 tersebut.

Teknologi yang dikembangkan untuk Satelit Lapan A5 ini, merupakan teknologi microsatelit canggih pertama di dunia yang menggunakan Synthetic Aperture Radar (SAR).

Synthetic Aperture Radar (SAR) sendiri merupakan bentuk radar yang digunakan untuk membuat gambar objek dua dimensi atau tiga dimensi, seperti landscap. SAR merupakan bentuk lanjutan dari Side Looking Airbone Radar (SLAR). Biasanya SAR dipasang pada platform yang bergerak, seperti pesawat terbang atau pesawat ruang angkasa.

Joshapat, Profesor di Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang tersebut menjelaskan bahwa SAR memiliki frekuensi 1-40 Giga hertz sedangkan panjang gelombang yang dihasilkan adalah 1 cm -1 m lebih panjang dari butiran air di awan. “Dengan frekuensi dan panjang gelombang tersebut, dengan teknologi SAR ini dapat menembus awan, kabut, maupun asap yang menghalangi sensor," ujar Joshapat tegas.

Kelebihan lain dengan digunakannya SAR adalah saat penggunaan satelit pada malam hari. Sumber cahaya satelit ini berasal dari satelit sendiri sehingga apapun waktunya, satelit dapat tetap menghasilkan citranya. "Mulai dari Intensity, fase, polarisasi, semua infonya dapat. Kita juga bisa mengetahui jarak dari suatu objek.  Akurasinya hanya beberapa sentimeter," ungkap pria kelahiran Bandung tersebut. Teknologi ini juga dapat melakukan mapping air bawah tanah. Teknologi SAR tentu jauh lebih baik dan dapat menghasilkan citra lebih baik daripada teknologi konvensional.

Ketika ditanya soal resolusi satelit, Josaphat menjawab bahwa semua kembali lagi pada Bandwidth (Lebar Pita, red). "Makin lebar Bandwidthnya, maka makin kecil resolusinya," tutur pendiri yayasan Pandhito Panji Foundation tersebut. Bandwidth sendiri dalam teknologi komunikasi merupakan perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu.

Satelit ini, ungkap Josapath, sangat bermanfaat untuk kegiatan perikanan dan maritim. "Banyak kecelakaan di darat atau laut. Saat ini Jepang pun terlalu banyak memiliki jalan tol. Pasti sulit jika melakukan pengawasan satu persatu," papar Josaphat membagi pengalamannya. Satelit ini juga dapat mengetahui terowongan-terowongan besar agar dapat menghindari kerubuhannya. Satelit ini juga dapat mendeteksi pergerakan teroris.

Saat ini, pembuatan Satelit Lapan A5 memasuki tahap riset model. Sebenarnya, ide teknologi SAR ini telah banyak dilirik oleh berbagai negara di dunia. "Sudah banyak diadopsi beberapa negara untuk merealisasikan, jadi kita dikejar waktu untuk membuatnya menjadi yang pertama di dunia," Ungkap Josaphat penuh harap.

Prof. Dr. Ketut Buda Artana, ST, MSc, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Inovasi, dan Kerja Sama berharap agar ITS dapat banyak memberi kontribusi untuk pengembangan Satelit Lapan A5 ini. "Butuh kerja sama baik dari Lapan, Chiba University, dan ITS. Saya berharap dengan kerja sama ini maka peran ITS akan semakin terlihat dalam kerja sama ini," ungkapnya.

Tahun ini, Satelit lapan A5 telah melalui tahapam Desain flight model. Tahun depan perkembangannya menargetkan preliminary design review dan Flight model SAR telah dilakukan. Dan target peluncurannya pada tahun 2021 akhir atau awal tahun 2022. (id)

Berita Terkait