"Bangunan Religus diciptakan bukan untuk Tuhannya namun untuk manusia agar dapat merenung dan dapat menghargainya". Itulah salah satu penggalan kalimat yang ada pada karya yang berjudul Museum Seni Islam Kontemporer. Karya ini digarap oleh 3 mahasiswa, salah satunya Ardy Maulidy Navastara.
Sosok Putra daerah Madura ini mengatakan bahwa dalam pembuatan design ini menerapkan konsep tasawuf-raga dan kalbu. Bangunan yang berbentuk seperti perkantoran bertingkat tiga merupakan simbol dari raga atau fisik. Jadi manusia itu mempunyai raga yang dapat untuk berjalan, beribadah, dan bergerak.
Rancangan bangunan yang mempunyai atap berbentuk seperti gelombang ada yang menculang tinggi dan rendah ini, merupakan simbol dari kalbu atau hati. Maksudnya hati manusia itu tidak selamanya akan tetap melainkan dapat berubah-ubah.
"Penerapannya, bagian raga ada 2 bangunan dan bagian kalbu ada 1 bangunan. Kesemua bangunan tersebut saling berhubungan dengan adanya jempatan penghubung," terang mahasiswa yang mempunyai motto "Berusahalah sesuai kemampuanmu"
Apa yang terdapat didalam dan luarnya ? dalam mengisi ruangan bangunan ini akan disediakan relief dari kristal. Ini untuk menarik perhatian dari pengunjung, karena kristal sendiri banyak disukai orang. Selain itu, display yang terpasang didepan gedung, memudahkan masyarakat dapat menikmati film atau informasi tentang agama islam yang ditayangkan pada display tersebut. "Apa yang ada di dalam maupun di luar bangunan, itu semua untuk mendukung fungsi bangunan itu sendiri,"terang Ardy
Tidak lupa juga, membawa seni tradisional. Seperti, gending jawa ciptaan wali songo guna mengiringi orang-orang yang akan memasuki museum tersebut. "Memang kesan yang ingin kita tampilkan adalah ketenangan, keberagaman, dan kemasyarakatan," Ungkapnya sambil menunjukkan design museum itu.
Karyanya yang lain yang membanggakan adalah "Rumah Buruh dan Layar Tancap". Karyanya ini diikutkan dalam lomba design yang diadakan oleh TKI-MAI ke-8 (Temu Karya Ilmiah-Mahasiswa Arsitektur Indonesia) di Bali.Dalam ebent ini dia meraih juara III .
Menurutnya, arsitektur tidak hanya sekedar mendesign suatu bagunan saja. Melainkan, bangunan itu sendiri harus mempunyai suatu nilai atau makna. Itulah yang mendasari dia untuk mendesign kedua karya itu."Perubahan paradigma dalam arsitektur itu perlu,"tandasnya
Meski demikian, mahasiswa yang murah senyum ini, ternyata tidak puas begitu saja. Anak pertama dari tiga bersaudara ini pun, pernah ikut dalam even Internasional. Namun, keberuntungan ternyata belum berpihak kepadanya. Sehingga design yang dikirimnya pun tak mendapat juara.(rom/rif)
Biodata Ardy
Nama : Ardy Maulidy Navastara
Nrp : 3297.100.046
TTL : Bangkalan, 2 Februari 1979
Alamat : Jl. Letnan Singosastro 4
Agama : Islam
Judul TA : Pusat Penelitian Biota & Ekosistem Laut
Organisasi :
1. Pengurus Himpunan Mahasiswa Arsitektur ITS
2. PMII Komisariat ITS
3. Pengurus Redaksi Archspace
Kampus ITS, ITS News — Kenyamanan mahasiswa dan upaya untuk memberikan pelayanan lebih baik ke depannya telah menjadi prioritas
Dekan Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) ITS periode 2025-2029 Prof Dr rer pol Heri Kuswanto SSi MSi Kampus
Kampus ITS, ITS News — Sekolah Kepemimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) lanjut memberikan ilmu berharga kepada para pejabat
Kampus ITS, ITS News – Ada yang menarik pada perhelatan Sekolah Kepemimpinan 2025 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh