ITS News

Jumat, 08 November 2024
15 Maret 2005, 12:03

Prof. Nadjadji; "menjadikan kampus sebagai ajang pengembangan penelitian&quot

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bukan karena ambisi, tapi hal itu muncul dari keinginan untuk memajukan kampus ITS. "Saya memang bukan alumni ITS. Tapi, saya dibesarkan dan ingin ikut membesarkan ITS," ujar Nadjadji yang lulusan Teknik Sipil ITB ini.

Seorang rektor, menurut Nadjadji, tidak hanya menjadi pemimpin kampus ITS saja. "Juga, harus mampu menjadikan kampus sebagai ajang pengembangan penelitian dan sebuah lembaga pengabdian masyarakat," jelasnya.

Ayah dua putri dan satu putra ini menyatakan, seorang rektor harus memiliki beberapa pondasi yang kuat. "Berakhlaq, bermoral dan mempunyai kapasitas manajerial yang baik," katanya.

Apakah semua kriteria itu ada pada diri Nadjadji? Ditanya demikian, Nadjadji merendah, "Ah, saya sendiri penuh keterbatasan." Meski demikian, Nadjadji berjanji akan berusaha sebaik mungkin jika nanti terpilih sebagai rektor ITS.

Sesibuk-sibuknya pria berkacamata ini, namun kalau soal keluarga, selalu ada waktu. "Jam 5 sore hingga malam, adalah waktu untuk keluarga, saya tidak ingin diganggu dengan aktivitas lain," katanya. Hari Minggu dijadikan kesempatan bagi Nadjadji untuk kumpul dengan ketiga anaknya. "Saat bersama anak-anak, pendidikan agama selalu saya berikan," terangnya.

Mengenai aksi demo mahasiswa menolak mekanisme pemilihan rektor, Nadjadji tidak mempermasalahkannya. "Silahkan berdemo, asal tidak merendahkan harkat dan martabat seseorang," tegasnya.

Kesejahteraan para karyawan juga menjadi perhatian dari Nadjadji. "Bagaiman seorang karyawan bisa bekerja secara profesional jika kesejahteraannya saja tidak terpenuhi," tandasnya. Meski tidak menyebutkan secara konkret, Nadjadji menyatakan bahwa rektor mendatang harus mengusahakan perbaikan kesejahteraan bagi para karyawan.

Pria yang hobi membaca dan jalan pagi ini, memperoleh gelar MSc dari Colorado State University USA tahun 1982. Gelar Doctor of Engineering, didapatnya di Toyo University, Jepang, tahun 1998. Sejak Maret 2000, embel-embel profesor mulai melekat di depan namanya. Jabatan strukturalnya di ITS dimulai pada 1992 hingga 1994 sebagai Sekjur Teknik Sipil FTSP ITS, Pelaksana Harian PD III FTSP (1995), PD III FTSP (1996), dan kini Nadjadji menjabat sebagai Dekan FTSP ITS. (Jawa Pos, 23/10)

Berita Terkait