Berawal dari hobinya bermain solder dan berbagai macam alat elektronik lainnya, mengantar Wildhan sampai ke ITS untuk mengikuti kontes robot tingkat SMU se-Jawa Timur. Dirinya tidak sendiri, tapi bersama temannya, Ronny Makhfuddin Akbar, mereka tergabung dalam tim NAJWA yang berhasil mengukir prestasi sebagai juara I lomba robotika 'East Java Robot Contest 2003' yang diadakan oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ( PENS ITS ) bekerjasama dengan BESTTECH PRO.
"Pada awalnya saya ditawari oleh guru di SMU untuk ikut seminar dan pelatihan robotika tanggal 4 sampai 7 Agustus lalu. Tidak tahunya setelah seminar dan pelatihan itu ada lanjutannya, yaitu aplikasi dari seminar dan pelatihan yang berupa lomba cipta robot tingkat SMU," kata Wildhan.
Sementara Ronny mengaku, dirinya ditawari untuk ikut seminar lantaran hobinya yang suka main internet. "Waktu itu aku di ajak Wildhan karena dia lebih dulu mendapat tawaran dari guru. Ajakannya itu karena dia tahu aku suka main internet, jadi dia pikir aku tahu banyak soal elektronik," tutur siswa SMU Darul Ulum 2 Jombang ini.
Duet antara Ronny dan Wildhan dalam kontes robot tingkat SMU di Gedung Graha Sepuluh Nopember ITS hari Sabtu (8/11) lalu ternyata cukup memukau penonton. Pasalnya, pada awal pertandingan robot ciptaan mereka berkecepatan yang hampir sama dengan robot lainnya. Bahkan Rektor ITS, Dr. Ir. Muh. Nuh, DEA, yang baru datang menjelang pertengahan lomba juga menyatakan ketajubannya, melihat karya-karya para peserta.
"Awalnya robot kami tidak terlalu cepat, tapi setelah lolos babak penyisihan, kami merepairnya. Yang sebelumnya hanya kami pasang 1 jumper, kami tambah jadi 2 jumper yang biasa dipakai dikomputer itu. Lalu baterainya kami ganti pakai baterai yang baru selesai dicharge," terang siswa bernama lengkap Wildhan Zainuddin.
Pemuda kelahiran Kediri, 1 Juli 1985 itu mengatakan timnya memilih kerangka mobil mainan tamiya dan baterai hand phone untuk menggerakkan robot mereka. "Kita pakai baterainya nokia 3.6 volt yang lithium, soalnya lebih ringan. Jadi tidak terlalu menghambat jalannya robot," ujar Ronny, siswa kelas 3 IPA 2.
Sementara itu, nama NAJWA sendiri diambil dari kitab Al Qur'an yang artinya pembicaraan. "Ya, setelah selesai pelatihan kita jadi sering diskusi soal robot, apalagi kita mau ikutan kontes robot dan waktu itu kita belum tahu banyak tentang robot. Dari diskusi-diskusi bersama beberapa teman dan guru, kami menganggap itu sebagai pembicaraan kami seputar masalah robot. Jadilah nama NAJWA yang berarti pembicaraan," jelas Wildhan, pemuda yang hobi baca dan browsing internet ini.
Untuk pembuatan robot tersebut mereka membutuhkan waktu 1 bulan dengan total biaya mencapai 600 ribu rupiah. "Kalau proses pembuatannya, selain bapak guru, kami juga dibantu teman-teman dari SMK Darul Ulum Jombang," terang Wildhan, yang mengaku berasal dari Kediri tapi harus sekolah di Jombang karena mengikuti orang tua.
Baik Wildhan maupun Ronny mengaku gelar juara bukanlah tujuan utama bagi mereka. Karena keduanya telah bersyukur bisa mengenal dan menciptakan robot sendiri. "Suatu tambahan nikmat bagi kami, bahwa kami diberikan kesempatan untuk mengenal dan menciptakan robot sendiri. Kalaupun kami menang dalam lomba kali ini, tentunya itu tambahan nikmat lagi bagi kami. Mungkin itu adalah berkah yang diberikanNya dibulan ramadhan ini," tutur Ronny diikuti anggukan kepala oleh Wildhan.(sept/har)
Kampus ITS, ITS News — Teknologi pascapanen memiliki peranan penting dalam menjaga mutu hasil panen sebelum dipasarkan. Peduli akan
Kampus ITS, ITS News — Dalam misi memperkenalkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kepada masyarakat umum, setiap tahunnya ITS
Kampus ITS, ITS News — Semakin tingginya kebutuhan listrik rumah tangga menyebabkan perlu adanya inovasi sumber energi terbarukan sebagai
Kampus ITS, ITS News — Kesalahan yang sering terjadi pada optimalisasi sistem mesin menjadi fokus Institut Teknologi Sepuluh Nopember