ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
15 Maret 2005, 12:03

Tak percaya jadi juara

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Terkejut saat dinobatkan menjadi sang juara, bisa terjadi pada sebagian peserta lomba. Tak terkecuali Wikan Nugrahajaya yang mengikuti lomba PKM Teknologi pada PIMNAS XVII ini. Mahasiswa angkatan 2001 Teknik Fisika ini sama sekali tidak mengira timnya mampu menjadi pemenang.

"Persiapan kita benar benar berantakan. Saat berangkat kemarin, banyak barang yang tertinggal," ujarnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Etty Nur Aini, rekan setimnya. Ia mengaku baru menyelesaikan presentasi dengan power pointnya, malam hari sebelum lomba (23/7).

Saat mempresentasikan karyanya yang berjudul ‘Mendeteksi tingkat kematangan buah tomat dengan menggunakan pemancar ultrasonik’ pun, mereka mengaku agak kacau. Presentasi yang seharusnya mereka lakukan dalam 15 menit, menjadi singkat dalam waktu hanya 10 menit.

"Apalagi jurinya memberi pertanyaan seputar tomat yang kami bawa. Mereka bilang bagaimana kami bisa membandingkan kematangan tomat yang berbeda jenisnya," ujar Wikan. Saat itu, mereka hanya bisa membeli 3 tomat cherry dan 1 tomat buah segar di Bandung.

Walau dicecar dengan serentetan pertanyaan oleh Prof Dr Adang S Ahmad dari ITB, Dr Ir Endi Suwondo dan Prof Budi Rahardjo dari UGM sebagai tim juri, mereka tetap mampu menjawabnya. Dan akhirnya, tim yang terdiri dari Frida, Rif’an, Wikan, Etty dan Gugun sebagai ketua kelompok ini berhasil masuk 4 tim terbaik bersama STT Telkom, Unibraw dan PPNS-ITS di kelompok PKMT 2.

Ketika ditanya bagaimana mereka memperoleh idenya itu, Wikan menjawab bahwa semua berasal dari iseng-iseng. "Waktu itu, saat masih semester 2, kita ingin coba-coba ikut lomba penulisan seperti ini. Lalu kita sering membaca jurnal di perpustakaan ITS, Petra, Ubaya dan dari internet," ujar arek Surabaya ini yang ingin memanfaatkan ultrasonik tidak hanya dalam bidang kedokteran, tapi juga dibidang pertanian.(ftr/bch)

Berita Terkait

ITS Media Center > Profil > Tak percaya jadi juara