Dalam sambutannya, kerja sama berjangka waktu tiga tahun itu menurut Kapolda, merupakan bagian dari upaya mengembangkan diri jajaran kepolisian agar bisa bekerja lebih modern. "Selama ini ada banyak data yang terpampang di Polres, Polsek, tapi para polisis belum dapat menggunakannya sebagai alat analisis, melalui kerja sama dengan ITS pada jurusan Statistika, diharapkan data-data tersebut bisa dimanfaatkan,"katanya.
Di bidang lalu lintas, kata Kapolda yang pernah mengenyam pendidikan tambahan tentang perlalulintasan di Swedia ini, ITS bisa memberikan masukan dan pola-pola pengaturan lalu lintas yang baik dan benar."Kerja sama ini sangat istimewa, karena melalui kerja
sama ini nantinya polisi akan lebih banyak tahu tentang ilmu dan teknologi yang dibutuhkan dalam tugas-tugas kepolisian. Ini penting, mengingat kerja polisi saat ini masih terbilang tradisional dan nantinya akan menuju kepolisi yang lebih modern,"
katanya.
Dikatakannya, meski banyak ahli yang mengatakan bahwa kehadiran polisi tidak bisa digantikan dengan teknologi, tapi polisi tetap harus mengetahui dan menguasai teknologi, sekaligus memanfaatkannya untuk
tugas-tugas yang diembannya.
Memang dalam kerja sama itu, selain penandatanganan antara rektor dengan Kapolda, ditandatangani pula kerja sama antara Jurusan Statistika yang diwakili
oleh Dekan FMIPA, Prof Dr. Suasmoro dengan
Kapolwiltabes Surabaya, Kombes Pol. Drs Ade Rahardja, berkait dengan analisis data statistik dari berbagai peristiwa yang ditangani oleh jajaran di Mapolwiltabes
Surabaya.
Selain itu ditandatangani pula kerja sama antara Direktur Lalulintas Polda Jatim, Kombes Pol Drs A.K. Adjar Triadi dengan Dekan FTSP Prof. Ir Priyo Suprobo
MS, PhD, mengenai riset dan konsultasi secara multi media untuk mendukung sosialisasi program kepolisian dan lalu lintas dalam bentuk iklan layanan masyarakat,
animasi dan lainnya.
HILANGKAN SEKAT
Sementara rektor dalam sambutannya mengatakan, kerja sama yang dilakukan dengan Polda ini merupakan salah satu cara untuk menghilangkan sekat yang selama ini
terjadi antara Polisi dengan kalangan kampus. "Seperti diketahui, ‘musuh’ utama mahasiswa ketika melakukan demo adalah mahasiswa, dan melalui bentuk kerja sama
ini, kita hilangkan sekat itu, karena memang inti dari kerja sama adalah meleburnya perbedaan menjadi satu kesatuan," katanya.
Dikatakannya, ada empat hal yang bisa dijabarkan melalui bentuk kerja sama semacam ini. Pertama, saling memahami. "Ini penting didalam sebuah kerangka kerja sama, karena jika tidak maka kerja sama itu tidak akan
berjalan dan menghasilkan," katanya.
Kedua, kata rektor, munculnya saling percaya antara satu dengan lainnya. Ketiga, munculnya respek atas saling percaya tadi, dan keempat, memunculkan keuntungan. "Ini merupakan empat hal dari hakekat
kerja sama, jika tidak ada keempat hal itu maka bentuk kerja sama itu telah gagal," kata M. Nuh. (Humas –ITS, 3 Maret 2004)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melantik 129 insinyur baru melalui Program Studi Program
Kampus ITS, ITS News — Kekeringan yang berkepanjangan berdampak pada kehidupan masyarakat. Menanggapi kondisi tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknik Material dan Metalurgi (DTMM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar acara IGNITE
Kampus ITS, ITS News – Menerapkan penggunaan teknologi tepat guna, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember