ITS News

Minggu, 29 September 2024
20 November 2006, 16:11

Thina: Mawapres adalah sebuah Amanah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kesan pertama dari figur seorang Thina Ardliana adalah sosok yang ramah dan bersahaja. Mahasiswi jurusan Matematika Fakultas MIPA ini yang memang murah senyum. Tidak heran jika jika mahasiswi yang akrab disapa Thina ini seakan mampu bergaul dengan siapa saja.

Ia pun mulai menceritakan perihal prestasinya sebagai juara pertama Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) ITS. Seperti yang dikatakannya, dia tidak menyangka akan didaulat menjadi juara pertama Mawapres ITS. Tidaklah mudah untuk mendapatkan gelar Mawapres tingkat institut, sebab Thina harus menghadapi puluhan mahasiswa lain mulai dari penyaringan tingkat jurusan, fakultas, hingga institut.

Thina pun dituntut untuk mempersiapkan berbagai sertifikat yang diraihnya, berikut membuat sebuah karya tulis ilmiah dan mempresentasikannya di hadapan para dewan juri. Padahal, ungkap dara kelahiran Sidoarjo, 11 Januari 1985 ini, tidak sedikit dari lawannya saat penyisihan mahasiswa berprestasi tingkat jurusan hingga tingkat institut mempunyai prestasi yang lebih dari dirinya. ”Banyak dari mereka yang mempunyai IP jauh lebih bagus daripada aku”, ungkapnya merendah.

Mengenai kegiatannya di luar kuliah, Thina bercerita panjang lebar mengenai keaktifannya di beberapa organisasi baik ekstra maupun intra kampus. Alumnus SMUN 1 Sidoarjo ini pernah tercatat sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika), pengurus kajian jurusan Ibnu Muqlah Matematika, pengurus di Badan Pelaksana Mentoring JMMI, ketua Tim Media JMMI, hingga pengalamannya semasa aktif di BEM ITS. Putri pasangan Mochammad Arsyad dan Siti Maimunah ini juga menjadi reporter senior di ITS Online. Thina kemudian dengan lugas mengatakan bahwa kunci dari segala kegiatannya yang bertumpuk adalah manajemen waktu yang baik. Selain itu dia juga berkata bahwa,” Yang paling utama adalah niat untuk dapat bermanfaat bagi orang lain”.

Bagi Thina, sosok seorang mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang mampu mensinergikan antara pentingnya kuliah dan kehidupan berorganisasi. Anak ke-1 dari 4 bersaudara ini mengatakan bahwa alangkah sayang jika di masa kuliah hanya dipakai untuk berdiam diri dan berorientasi pada studi tanpa bisa mengamalkan ilmunya itu kepada masyarakat. ”Dengan aktif pada sebuah organisasi, kita mampu untuk membangun interaksi sosial dengan orang lain, dan di masa yang akan datang kita akan mengahadapi kehidupan bermasyarakat”, ujarnya mantap.

Gelar mawapres yang kali ini diraih, baginya bukan merupakan sebuah prestise yang patut dibanggakan. Thina mengatakan bahwa gelar ini sebenarnya lebih merupakan sebuah pembuktian kepada orang tua dan teman-temannya. Juara 2 olimpiade matematika se-kabupaten Sidoarjo saat SMU ini mengatakan dirinya ingin membuktikan bahwa dengan kesungguhan dan kepasrahan kepada Tuhan kita mampu untuk mewujudkan segala impian kita. ”Selama ini orang tuaku sangat mendukung dengan segala yang aku lakukan selama tetap dalam koridor positif”, ujar mahasiswi yang berkeyakinan bahwa kehidupan hanyalah tidur panjang dan kematian adalah kehidupan yang hakiki ini.

Thina berharap langkahnya tidak terhenti sampai disini, karena dengan predikat barunya sebagai Mawapres ITS adalah sebuah amanah yang sangat berat. Predikatnya itu menuntut untuk senantiasa berhati-hati dalam melangkah di kemudian hari. Selanjutnya dia mohon restu dan doa kepada segenap civitas ITS untuk keikutsertannya pada lomba Pemikiran Kritis Mahasiswa (PKM) dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa (Pimnas) mendatang dan keberangkatannya ke Jakarta untuk bertanding dalam memperjuangkan gelar Mahasiswa Berprestasi tingkat nasional. ”Doakan aku ya, semoga dengan itu aku bisa membawa nama harum ITS di kancah nasional," papar pemilik motto the power is inside yourself ini. (ap/ftr)

Berita Terkait