ITS News

Minggu, 29 September 2024
13 September 2006, 10:09

Cumlaude Teknik Sipil, Pernah Teliti Bom Bali

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Putri Dwi Sri Pamenia merupakan salah satu wisudawan berpredikat dengan pujian (cumlaude, red), pada wisuda ke-93, Minggu (17/9). Putri begitu ia biasa dipanggil, lulus tepat waktu pada program sarjana Teknik Sipil, dengan Indeks Prestasi Komulatif 3.67, tertinggi pula diantara rekan satu jurusannya.

Ada yang istimewa dan patut ditiru dari mahasiswi kelahiran Padang 18 September 1984 ini, utamanya mengenai cara belajar.  Selama kuliah, Putri tidak pernah sekali pun mengulang mata kuliah. "Saya nggak pernah ngulang mata kuliah satu pun. Sebetulnya cara belajar biasa saja. Memperhatikan dosen saat menerangkan di kelas itu cukup," kata mahasiswi berkacamata ini. Cara belajar itu, tambah Putri, sudah sejak bangku SMA ia terapkan.

"Bagaimana ya? Terus terang di kuliah ini saya rasa biasa. Itu karena sudah terbiasa sejak SMA soro (susah, red) dalam hal belajar," ujar alumnus SMA Negeri 5 Surabaya ini. Metodenya itu nyata terbukti. Di semester satu kuliah di jurusan Teknik Sipil, Putri berhasil meraih IPK 3.75.

Selain studi, putri dari Drs Suswadi Soegito ini juga dikenal sebagai aktifis himpunan. Ia pernah menjabat sebagai kepala departemen Humas Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil. Selain itu, Mawapres utama FTSP ITS tahun 2005 yang pernah dikirim ke Jepang untuk program Student Exchange ITS-Kobe University ini, juga aktif di Civil engineering Computer Club.

Selama menempuh studi di ITS ada hal menarik yang dialami Putri. Cewek yang memiliki hobi membaca dan travelling ini mengaku penasaran dengan karya tulis ilmiah. "Dari tiga even karya tulis yang diadakan di ITS, dua kali LKTI (lomba Karya Tulis Ilmiah, red) dan pada saat mawapres, saya belum pernah meraih juara pertama," kata bungsu dari dua bersaudara ini.

Padahal, dikatakan Putri, ia cukup serius saat penggarapan karya tulis. Karya tulis pertama dan keduanya berkaitan dengan banjir yang kerap melanda Surabaya. Setelah berkonsultasi dengan pakar banjir di ITS, Ir Anggrahini MSc, Putri memutuskan membuat karya tulis ilmiah dengan judul Non-Technology Solution to Overcome Flood in Surabaya.

"Sebenarnya awalnya saya ingin mengambil studi kasus di ITS, tapi bu Ang lebih menyarankan agar lebih diperluas, memakai Surabaya, agar bisa menjadi pembelajaran kota lain yang punya permasalahan sama," katanya. Dalam karya tulisnya itu, dikatakan Putri, sebenarnya Surabaya memiliki sistem saluran airnya yang bagus karena bermuara ke laut. Hanya saja belum optimal, salah satunya karena kurangnya pemberdayaan tata guna lahan.

Karya tulis menarik lain karya Putri berkait bom bali. Judul Pengaruh Ledakan Bom terhadap Struktur Bangunan sempat ditawarkan dekan FTSP, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, kepadanya sebagai judul Tugas Akhir. "Hanya saja saat itu saya telah mengambil judul lain untuk tugas akhir. Jadinya tawaran dari Pak Probo saya kembangkan untuk mengikuti LKTI," katanya.

Dikisahkannya, saat itu dia bersama dua orang rekan timnya, dibiayai oleh Priyo Suprobo untuk melakukan penelitian di Bali. Demi mencari data pendukung karya ilmiahnya, Putri melakukan lobi ke Polda Bali. "Untungnya, karena berkaitan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, Polda Bali sangatlah respek. Mereka rela membantu kami. Bahkan kami diperbolehkan melihat BAP ledakan bom Noordin M Top," kenangnya.

Dari hasil studi lapangan, Putri memakai asumsi ledakan berasal dari bom C4 yang berposisi di luar bangunan dengan variasi jarak 10 meter, 30 meter dan 50 meter. "Dengan menggunakan perhitungan SAP 2000 dan dibuat simulasinya, hasil akhir yang didapatkan bangunan tahan bom C4. Sayangnya karya tulis ini tidak sampai menang," ungkapnya sambil tersenyum.

Saat ini Putri tercatat sebagai mahasiswa program studi pascasarjana Teknik Sipil ITS. "Alhamdulillah karena cumlaude saya mendapat potongan biaya studi sebesar 50 persen. Untuk saat ini saya ingin konsentrasi studi dibidang sipil struktur," kata Putri mantap.(asa/rin)

Berita Terkait