Semenjak SMA, Anom sebenarnya ngebet untuk dapat menjadi seorang dokter. Bahkan beberapa kali dia mengikuti agenda-agenda yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Umum (FKU) Universitas Airlangga Surabaya. "Saya dulu pernah mengikuti olimpiade IPA Kedokteran di FKU Airlangga, saya dapat juara 1 untuk wilayah Jatim. Namun saya gagal untuk tingkat nasional," ungkap Anom.
Niat putra pasangan Soedjianto dan Nolo Sulasmi tersebut berubah saat dirinya melihat kampus PENS-ITS."Saya merasakan lain saat melihat kampus PENS ITS. Disini saya melihat segala kreatifitas dapat dikembangkan, terutama robot, itulah yang membuat saya tertarik, dan Alhamdulillah saya diterima di PENS," jelasnya.
Mahasiswa kelahiran Surabaya 10 September 1985 tersebut dengan giat menempuh pendidikan di jurusan Teknik Informasi PENS ITS. Ini terbukti dengan serangkaian prestasi yang ia peroleh selama menempuh pendidikan di PENS ITS. Dua kali dirinya memperkuat Tim Robot ITS di Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI). "Robot kami, ASKAF-i meraih juara 1 di KRI tahun 2005 lalu. Dan di tahun 2006 AL-ASHRY mendapat juara I untuk kategori KRCI," kata Anom.
Rencananya, Anom akan melanjutkan ke jenjang D4 di bidang Elektronika. "Selama 3 tahun saya bergelut di bidang IT, kini saya akan mencoba di bidang elektronika. Saya akan lebih memperdalam elektronika di bidang robotika, ini untuk melanjutkan dari apa yang sudah saya dapatkan," kata Anom.
Untuk melanjutkan studinya tersebut, Anom tak dikenakan biaya sepeserpun."Saya melanjutkan ke D4 itu bondho awak thok (modal badan saja, Red), nggak pakai duit. Ini salah satu penghargaan ITS kepada saya, terima kasih ITS," ujar Anom. Selanjutnya Anom pun berencana untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Anom berkeinginan untuk ke depannya akan menjadi seorang dosen.
Selain mengukir prestasi akademis, kegiatan Anom juga bertumpuk di dalam maupun luar kampus. Saat ini, alumnus SMA 5 Surabaya ini juga menjadi Sekretaris Umum Uswah Student Centre Surabaya. Selain itu dirinya juga aktif di Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) PENS ITS.
Ditanya bagaimana dirinya membagi waktu, Anom menjawabnya sambil tersenyum. "Biasanya saya maksimalkan waktu kuliah saya, jangan sampai di saat kuliah saya nggak mengerti pelajarannya. Jadi selama berhadapan dengan dosen, saya maksimalkan waktu tersebut," kata Anom.(jie/ftr)
Kampus ITS, ITS News — Adanya keterbatasan fisik pasca kecelakaan mengharuskan Muhammad Noer Yusuf Joko Samodro menggunakan kursi roda
Kampus ITS, ITS News — Lulus dengan perolehan nilai yang memuaskan merupakan keinginan semua orang, tak terkecuali bagi Renata Zahabiyah
Kampus ITS, ITS News – Dalam menarik para pengunjung, tidak lepas dengan faktor indahnya visual bangunan sendiri. Guna meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Capaian membanggakan kembali ditorehkan oleh wisudawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ia adalah Hendy Gilang