ITS News

Minggu, 29 September 2024
21 Januari 2007, 11:01

Najib, Anggota DPR yang Juga Novelis

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Aktivitasnya yang bertumpuk dan menuntut keseriusan di DPR ternyata tidak mampu menghilangkan senyum yang selalu mengembang di wajah Najib. Pria kelahiran Singaraja Bali ini tetap menjadi pria yang enerjik di usianya yang sudah berkepala empat. Sebagai alumni Teknik Elektro ITS tentu saja pekerjaannya sebagai anggota dewan saat ini sangat tidak berhubungan dengan ilmu yang digelutinya dulu.

Najib pun semakin terlihat berbeda dengan rekan sejawatnya karena hobi membacanya. Dari hobi itulah ia akhirnya tekun menuliskan hasil pemikiran. “Saya suka membaca sejak dahulu, dan itu yang mendorong semangat saya untuk menulis,” ungkap penggemar Dan Brown ini enteng.

Bercerita mengenai kariernya di dunia politik, najib mengaku bahwa awalnya ia membenci segala sesuatu yang terkait politik. “Bagi saya politik hanya tentang yang menindas dan ditindas,” ungkap bapak empat anak ini. Akhirnya setelah lulus kuliah, tekadnya dibulatkan untuk menjadi pengajar di Universitas Muhamadiyah Surabaya dan ITS. Namun aktivitasnya sebagai ketua Pemuda Muhammadiyah Surabaya lah yang akhirnya menyeret Najib pada dunia politik nasional.

Setelah naik menjadi pengurus Pemuda Muhammadiyah Nasional akhirnya Najib masuk menjadi pengurus Muhammadiyah pusat. Loyalitasnya yang total pada organisasi menggoda Amien Rais untuk menjadikan Najib sebagai sekretaris pribadinya pada masa transisi reformasi 1998. “Menjadi orang terdekat Amien Rais inilah yang membuat saya masuk dalam jajaran anggota F-PAN di DPR RI,” ujar Najib mantap.

Pengalamannya bertemu dengan orang-orang besar semasa menjabat sebagai sekretaris pribadi Amien Rais mendorong Najib untuk mendokumentasikan perjalanan Amien Rais saat reformasi bergulir. “Setelah belajar, dan menyerahkan naskah pada beberapa penerbit, akhirnya buku saya yang pertama diterbitkan,” ujar Najib sembari meyebutkan Suara Amien Rais, Suara Rakyat sebagai buku pertamanya.

Selanjutnya Najib banyak menulis mengenai sosok dan pemikiran Amien Rais. Hingga sepuluh buku pertamanya, semua berkisah mengenai politik dan Amien Rais. Ditanya mengenai karyanya yang paling berkesan Najib menjawab bahwa buku otobiografi Amien Rais: Putra Nusantara adalah karyanya yang paling fenomenal. Diterbitkan dalam multibahasa dan diterbitkan secara internasional membawa kebanggaan tersendiri bagi Najib. “Apalagi saat melihat buku itu terselip dalam rak sebuah toko buku di Singapura atau terpajang pada sebuah bookshop di bandara,” ujar pria yang mengaku lebih menyukai novel ketimbang buku nonfiksi ini.

Menjadi penulis, bagi Najib, adalah perkara yang tidak terlalu sulit. Asalkan suka membaca, mau belajar, dan kreatif maka semua orang bias menjadi seorang penulis. Banyaknya buku tentang menulis yang beredar di pasaran menurut Najib sangat efektif untuk belajar, ”Tetapi sama saja bohong kalau tidak segera dipraktekkan,” ungkap Najib yang juga mengaku belajar menulis lewat buku.

Benarlah apa yang dikatakan Eros Djarot mengenai kemampuan Najib ini, tidak banyak politisi yang suka membaca, apalagi menulis. Dan Najib adalah termasuk dalam golongan yang langka ini. (ap/ftr)

Berita Terkait